Presiden Prabowo Instruksikan Deregulasi untuk Industri Padat Karya

Kamis, 20 Maret 2025 | 00:12 WIB
Presiden Prabowo Instruksikan Deregulasi untuk Industri Padat Karya
Rapat DEN dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Rabu (19/3/2025). [Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan deregulasi secara besar-besaran untuk meningkatkan daya saing, menciptakan lapangan kerja, dan mempercepat investasi di sektor tekstil, produk tekstil, sepatu, dan sektor padat karya lainnya.

Instruksi tersebut disampaikan kepala negara saat memimpin rapat bersama jajaran Dewan Ekonomi Nasional (DEN) di Istana Merdeka.

Rapat tersebut fokus membahas penguatan sektor industri padat karya.

Usai rapat, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa salah satu perhatian utama pemerintah, yakni pada sektor tekstil dan produk tekstil.

Sebab pada sektor tersebut, saat ini mampu menyerap hampir 4 juta tenaga kerja dan mencatatkan ekspor lebih dari USD2 miliar.

"Arahan pertama tentu pemerintah harus melihat dari keseluruhan supply chain dan juga melakukan harmonisasi daripada tarif yang sudah dilakukan," kata Airlangga di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (19/3/2025).

Kemudian arahan selanjutnya, Airlangga mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo menginstruksikan pembentukan satgas.

"Dan kedua, kita merespons terhadap barang yang di-dumping melalui tindakan anti-dumping. Pemerintah tentu akan membentuk semacam satgas, di mana ini akan dilakukan percepatan,” ujarnya.

Selain itu, Presiden Prabowo mendorong agar sektor padat karya masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).

Baca Juga: Presiden Prabowo Berencana Bertemu Pelaku Pasar Buntut IHSG Anjlok

Hal tersebut dilakukan agar berbagai kemudahan perizinan dan fasilitas insentif bisa segera diberikan.

Sedangkan dalam rangka menjaga daya saing industri, pemerintah menyiapkan paket revitalisasi mesin-mesin produksi.

Pemerintah turut menyediakan Rp20 triliun untuk kredit investasi dengan subsidi bunga 5 persen pada sektor padat karya, seperti tekstil, sepatu, makanan minuman, hingga furniture.

"Kita berharap bahwa dengan sektor padat karya ini bisa ditangani dengan baik, kita berharap lapangan kerja bisa tercipta dan kita menargetkan dengan sesudah EU CEPA ini diharapkan industri ini akan kembali bergeliat," ujar Airlangga.

Sementara itu, Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah akan segera menindaklanjuti arahan Prabowo melalui rapat terbatas dalam waktu dekat.

Luhut menyampaikan bahwa Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan DEN saat ini telah bekerja sama untuk mempersiapkan masalah deregulasi tersebut.

"Saya kira ini perintah yang jelas dan akan ditindaklanjuti Minggu depan ini, ratas untuk itu sehingga dengan demikian bisa segera diumumkan langkah-langkah."

Rapat DEN dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Rabu (19/3/2025). [Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden]
Rapat DEN dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Rabu (19/3/2025). [Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden]

"Artinya, tidak akan mengurangi rekomendasi-rekomendasi yang itu menjadi penghambat terhadap industri-industri yang mau masuk ke Indonesia," kata Luhut.

Luhut menegaskan agar semua pihak bekerja bersama-sama untuk melakukan pengawasan agar deregulasi ini dapat berjalan dengan baik.

"Presiden tadi saya pikir memberikan instruksi yang sangat jelas dan sangat baik mengenai masalah deregulasi. Karena deregulasi ini akan mengurangi korupsi, akan membuat lebih efisien, dan akan membangun ekosistem perekonomian kita lebih bagus," katanya.

Sebelumnya diberitakan, selain membahas deregulasi besar-besaran, Presiden Prabowo direncanakan bakal bertemu sejumlah pelaku pasar imbas merosot tajamnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa (19/3/2025) kemarin.

Rencana Prabowo bertemu para investor market itu disampaikan Luhut Binsar Pandjaitan.

"Oh iya nanti presiden akan bertemu dengan investor market," kata Luhut di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (19/3/2025).

Untuk waktu dan lokasi pertemuan Prabowo dan pelaku pasar, Luhut mengaku belum mengetahuinya secara pasti. 

Namun, mantan Menko Marves ini mengemukakan bahwa agenda tersebut sedang diatur Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya.

"Nanti lagi diatur. Pak Seskab yang atur," kata Luhut.

Luhut melanjutkan, selain agenda bertemu pelaku pasar, Presiden Prabowo berhati-hati terhadap permasalahan disiplin fiskal.

"Seperti tadi itu. Presiden tetap akan hati-hati masalah disiplin fiskal dan betul betul dihitung dengan baik," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI