Ia juga menegaskan bahwa tujuan reformasi pada tahun 1998, salah satunya mencabut Dwifungsi TNI yang sudah mengakar sejak Zaman Orde Baru.
"Bahwa tujuan besar Reformasi adalah membatasi Dwifungsi ABRI. Nah hari ini DPR dan kementerian pertahanan mencoba untuk mengembalikan dwifungsi tersebut," katanya.
![Menteri Hukum Supratman Andi Agtas turun dari mobil setelah dicegat mahasiswa yang meminta dialog dengan mahasiswa yang menggelar aksi di depan Gedung DPR, Rabu (19/3/2025). [Suara.com/Bagaskara]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/19/33957-menteri-hukum-supratman-andi-agtas.jpg)
Perwakilan mahasiswa tersebut mengingatkan kembali mengenai penegakan supremasi sipil sebagai salah satu tuntutan dalam reformasi pada 27 tahun silam.
"Amanat reformasi adalah bagaimana memberikan supremasi sipil yang seluas-luasnya dan menghentikan militeristik dalam ranah pemerintahan," sambungnya.
Ia pun menegaskan sikap mahasiswa Trisakti tetap akan menolak RUU TNI disahkan.
Menerima Kritikan
"Dan hari ini ada Pak Supratman, beliau sudah menyampaikan bahwa beliau menerima kritikan kita, dan sikap kami perlu saya sampaikan bahwa mahasiswa Trisakti akan terus menolak," katanya.
Tak hanya Supratman, ada pula Anggota Komisi XIII DPR RI fraksi PDIP Vita Ervina yang ikut diberhentikan massa mahasiswa dan diminta untuk berdialog.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Komisi I DPR Dave Laksono mengungkapkan, kemungkinan Revisi Undang-Undang TNI akan disahkan menjadi Undang-Undang dalam Rapat Paripurna yang akan digelar Kamis (20/3/2025) besok.
Baca Juga: Sehari Sebelum Pengesahan, Mahasiswa Trisakti Geruduk Gedung DPR Nyatakan Tolak RUU TNI
"Hasil rapat kemarin, itu sudah diputuskan di tahap I, jadi RUU TNI sudah rampung, tinggal dibawa di tahap II yaitu akan dibacakan di paripurna, yang insyaallah dijadwalkan besok," kata Dave di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (19/3).