Suara.com - Israel berencana untuk melanjutkan operasinya di Jalur Gaza setelah Eyal Zamir ditta sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), seperti dilaporkan Anadolu pada Selasa.
Kantor berita Turki tersebut mengutip pernyataan Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich di platform X, yang menyebutkan bahwa serangan Israel merupakan "proses bertahap yang telah direncanakan selama beberapa minggu terakhir sejak kepala staf baru mulai menjabat" dan "akan sangat berbeda dari yang telah dilakukan sebelumnya."
“Seperti yang kami janjikan, IDF (Angkatan Pertahanan Israel) kembali melakukan serangan besar di Gaza dengan tujuan menghancurkan Hamas, mengembalikan semua sandera, dan menghilangkan ancaman yang ditimbulkan oleh Jalur Gaza terhadap warga Israel,” ujar Smotrich.

Zamir dilantik sebagai KSAD pada awal Maret, menggantikan Hervi Halevi yang memimpin selama serangan Israel yang dianggap sebagai genosida di wilayah Palestina itu sejak Oktober 2023.
Tentara Israel mulai menyerang Gaza pada Selasa dini hari, yang mengakibatkan lebih dari 326 orang tewas dan ratusan lainnya terluka. Serangan ini melanggar perjanjian gencatan senjata yang berlaku mulai 19 Januari.
Walaupun mengklaim bertujuan menghancurkan Hamas, banyak gambar yang beredar dari Gaza menunjukkan bahwa mayoritas korban adalah warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak, yang rumahnya dibom pada malam hari.
Pada hari Senin, stasiun televisi publik Israel KAN melaporkan bahwa Zamir telah menyetujui rencana militer untuk melanjutkan perang di Gaza, yang mencakup peningkatan serangan udara, perluasan operasi darat, dan pengusiran penduduk dari Gaza utara.
Lebih dari 48.500 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah tewas, dan lebih dari 112.000 lainnya terluka selama agresi militer Israel di Gaza sejak Oktober 2023.

Pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pemimpin Israel Benjamin Netanyahu dan mantan menteri pertahanannya, Yoav Gallant, atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Baca Juga: Serangan Udara Terbaru Israel di Gaza Tewaskan Lebih dari 300 Orang Termasuk Anak-anak
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional terkait perang yang terjadi di wilayah Palestina itu.