Indonesia Kecam Keras Serangan Israel ke Gaza yang Tewaskan Ratusan Warga Sipil

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Rabu, 19 Maret 2025 | 05:50 WIB
Indonesia Kecam Keras Serangan Israel ke Gaza yang Tewaskan Ratusan Warga Sipil
Serangan terbaru Israel di Gaza (X)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia mengecam serangan terbaru Israel ke Jalur Gaza pada Selasa dini hari, yang mengakibatkan ratusan warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak, tewas selama bulan Ramadhan yang suci.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di media sosial X menyebut serangan ini sebagai tambahan dari provokasi Israel yang mengancam gencatan senjata dan mengganggu upaya negosiasi damai menuju solusi dua negara.

Indonesia meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) dan komunitas internasional untuk segera bertindak menghentikan serangan Israel di wilayah Palestina tersebut. Semua pihak diimbau untuk kembali mematuhi dan memulihkan gencatan senjata demi mencegah jatuhnya lebih banyak korban sipil di Jalur Gaza.

Pengunjuk rasa menggelar aksi solidaritas mendukung Palestina di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, pada Jumat (17/1/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Pengunjuk rasa menggelar aksi solidaritas mendukung Palestina di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, pada Jumat (17/1/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

Indonesia juga reiterasi posisinya yang konsisten bahwa penghentian pendudukan ilegal Israel adalah langkah penting menuju perdamaian yang adil dan bertahan lama.

Militer Israel tiba-tiba melakukan serangan udara besar-besaran terhadap berbagai lokasi di Jalur Gaza, yang merupakan serangan paling parah sejak gencatan senjata dengan Hamas pada 19 Januari lalu. Menurut laporan kantor berita Palestina WAFA, jumlah korban tewas akibat serangan tersebut mencapai 404 orang hingga Selasa siang, termasuk wanita dan anak-anak. Selain itu, serangan ini juga melukai 562 warga sipil dan membahayakan mereka yang terjebak dalam reruntuhan gedung.

Eskalasi kekerasan ini terjadi di tengah kekhawatiran akan kemerosotan krisis kemanusiaan di wilayah padat penduduk Gaza, yang diperparah oleh blokade Israel yang menghambat bantuan kemanusiaan, termasuk obat-obatan.

Menanggapi serangan itu, petinggi Hamas, Izzat Al-Risheq, menyatakan bahwa serangan ini semakin membahayakan nyawa sandera Israel yang berada di Jalur Gaza, dan menyebut keputusan Netanyahu untuk melanjutkan perang adalah langkah yang mengorbankan para tahanan.

Malaysia juga mengecam keras serangan udara Israel di Jalur Gaza, yang telah mengklaim banyak nyawa rakyat Palestina dan melanggar kesepakatan gencatan senjata. Dalam pernyataan resmi, Kemlu Malaysia menilai serangan tersebut menunjukkan bahwa rezim Zionis tidak memiliki niat untuk berdamai dengan Palestina.

Gelombang serangan Israel terbaru juga menyasar Suriah, Lebanon, dan Yaman, yang mengakibatkan lebih banyak korban jiwa, termasuk anak-anak dan pekerja kemanusiaan. Kemlu Malaysia menegaskan bahwa tindakan yang membunuh warga sipil, termasuk anak-anak, perempuan, dan pekerja kemanusiaan, merupakan kejahatan perang, genosida, dan pembersihan etnis.

Baca Juga: Respons Patrick Kluivert usai Pimpin Latihan Perdana Jelang Australia vs Timnas Indonesia

Serangan Israel terhadap negara-negara berdaulat juga dikategorikan sebagai ancaman serius terhadap perdamaian dan stabilitas global. Malaysia mendesak dunia internasional dan Dewan Keamanan PBB untuk melindungi warga sipil dan mengakhiri kekebalan Israel dari tindakan hukum, memastikan bahwa rezim Zionis bertanggung jawab atas pelanggaran hukum yang terjadi.

Otoritas kesehatan Palestina mengungkapkan bahwa serangan udara Israel yang terjadi pada Selasa pagi di Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 300 orang.

Serangan ini mengakhiri kebuntuan selama berminggu-minggu terkait perpanjangan gencatan senjata yang telah menghentikan pertempuran sejak 19 Januari lalu.

Situasi usai serangan Israel di Gaza (X)
Situasi usai serangan Israel di Gaza (X)

Militer Israel menyatakan bahwa serangan tersebut menargetkan puluhan lokasi di seluruh Gaza, termasuk Gaza utara, Kota Gaza, Deir al-Balah, Khan Younis, dan Rafah, serta memperingatkan bahwa operasi militer akan terus berlanjut, termasuk kemungkinan keterlibatan pasukan darat.

Pejabat kementerian kesehatan Palestina melaporkan bahwa banyak korban adalah anak-anak, dengan jumlah korban tewas sementara mencapai lebih dari 300 jiwa.

Di rumah sakit yang telah kewalahan setelah 15 bulan konflik, tumpukan mayat dalam lembaran plastik putih terlihat menumpuk.

Bulan Sabit Merah Palestina mencatat 86 korban tewas dan 134 terluka yang ditangani tim mereka.

Sementara Rumah Sakit Nasser, Rumah Sakit al-Aqsa, dan Rumah Sakit al-Ahly melaporkan menerima sekitar 85 jenazah. Di Rafah, 16 orang yang merupakan satu keluarga dilaporkan tewas dalam satu serangan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI