Menko Airlangga Langsung Kasih Laporan Terkini ke Prabowo, IHSG Anjlok Parah Bikin Khawatir?

Selasa, 18 Maret 2025 | 17:23 WIB
Menko Airlangga Langsung Kasih Laporan Terkini ke Prabowo, IHSG Anjlok Parah Bikin Khawatir?
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. [Suara.com/Novian]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyambangi Istana Kepresidenan Jakarta.

Salah satu agendanya, melaporkan perkembangan terkini mengenai anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

IHSG mengalami penurunan tajam hingga menembus -6,11 persen pada penutupan perdagangan sesi 1, hari ini, Selasa (18/3/2025).

"Ya tentu perkembangan perekonomian akan dilaporkan ke bapak presiden," kata Airlangga di komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (18/3/2025).

Sementara itu terkait penurunan IHSG, Airlangga memberikan analisis. Menurutnya amblesnya IHSG disebabkan sejumlah faktor.

"Ketika ada saham-saham yang turun akibat mungkin laporan keuangannya atau informasinya keluar, ini ada satu grup lah yang turunnya cukup dalam," ujarnya.

"Kemudian tentu kita melihat juga karena regulasi halt yang 5 persen itu kan kemarin diberlakukan saat Covid, tentu ini perlu ada review juga mengenai regulasi tersebut," katanya.

Sedangkan ditanya apakah anjloknya IHSG mengkhawatirkan, Airlangga menegaskan secara fundamental masih kuat.

Ia menilai penurunan saham merupakan hal wajar yang juga terjadi di berbagai negara.

Baca Juga: Airlangga Tepis Isu Mundur dari Kabinet Prabowo: Saya Tetap Kerja!

"Kalau dari segi fundsmental kuat, kalau penurunan ini kan di berbagai negara saham naik turun biasa, saat saham-saham yang negara lain, minggu-minggu lalu turun cukup dalam."

"Mungkin sekarang, kemarin kita belum terlalu kena, baru berimbas satu dua hari ini," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, perdagangan IHSG ambruk pada perdagangan Selasa (18/3/2025) hingga menyebabkan transaksi dibekukan atau trading halt.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pukul 11.30 WIB sebesar 353,613 poin atau melemah 5,022 persen ke level 6.158.

Banyak saham-saham yang masuk indeks yang memiliki likuiditas tinggi atau LQ45 juga mengalami kebakaran.

Kondisi tersebut tidak membaik hingga menjelang penutupan sesi pertama perdagangan.

Hal ini memaksa BEI untuk menghentikan sementara trading halt guna mencegah kerugian yang lebih besar.

Kebijakan trading halt ini diatur dalam Surat Perintah Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal 2A Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor S-274/PM.21/2020 tanggal 10 Maret 2020.

Pengunjung melhat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (18/3/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Pengunjung melhat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (18/3/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Aturan tersebut menyatakan bahwa BEI wajib menghentikan perdagangan saham selama 30 menit jika IHSG mengalami penurunan lebih dari 5 persen.

Apabila penurunan berlanjut hingga lebih dari 10 persen, perdagangan akan dihentikan kembali selama 30 menit.

Sementara itu, apabila penurunan mencapai lebih dari 15 persen, BEI dapat memberlakukan trading suspend hingga akhir sesi perdagangan atau lebih dari satu sesi setelah mendapatkan persetujuan OJK.

Penyebab Pelemahan IHSG

IHSG telah menunjukkan tren pelemahan sejak pembukaan perdagangan pagi ini. Indeks langsung terkoreksi sesaat setelah pembukaan dan mencapai posisi terendah di level 6.170.

Pelemahan ini menjadikan IHSG sebagai indeks dengan penurunan terburuk di kawasan Asia dan ASEAN pada hari ini.

Salah satu faktor utama yang mendorong pelemahan IHSG adalah sentimen net sell investor asing yang masif.

Sepanjang tahun 2025, investor asing telah melakukan aksi jual bersih senilai Rp24 triliun di pasar saham Indonesia.

Belum ada tanda-tanda pembalikan arah ke positif, sehingga tekanan jual masih terus membayangi pasar.

Selain itu, kejatuhan harga saham-saham kapitalisasi besar turut memperberat pelemahan IHSG.

Salah satunya adalah saham DCII, yang anjlok hingga 20 persen dan memberikan kontribusi negatif sebesar 38,46 poin terhadap IHSG.

Saham-saham besar lainnya juga menunjukkan kinerja kurang menggembirakan, memperparah sentimen negatif di pasar.

Pelemahan tajam IHSG hari ini mencerminkan ketidakpastian yang masih tinggi di pasar saham Indonesia.

Sentimen negatif dari investor asing, ditambah dengan tekanan jual di saham-saham besar, menjadi faktor utama yang menggerus kepercayaan investor domestik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI