Viral! Akun TNI Sebut Aktivis 'Antek Asing' karena Kritik RUU TNI, Warganet Justru Membela

Selasa, 18 Maret 2025 | 16:31 WIB
Viral! Akun TNI Sebut Aktivis 'Antek Asing' karena Kritik RUU TNI, Warganet Justru Membela
Aksi dua anggota koalisi masyarakat sipil untuk reformasi sektor keamanan di Hotel Fairmont, Jakarta, Sabtu (15/3/2025). [Suara.com/Yaumal]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polemik Revisi UU TNI atau RUU TNI belakangan terus menjadi sorotan publik, lantaran pembahasan aturan tersebut dilakukan diam-diam di Hotel Fairmont, Jakarta pada Jumat-Sabtu (14-15/3/2025).

Ironisnya, rapat di hotel mewah tersebut digelar tatkala pemerintah melakukan efisiensi yang membuat beban masyarakat bertambah berat.

Di tengah rapat, dua Anggota Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan, Andrie Yunus dan Javier, menerobos masuk ruang rapat untuk menyuarakan kegelisahan masyarakat.

Aksi kedua aktivis tersebut berbuntut pembentukan opini negatif di media sosial, seperti yang diunggah pada akun Instagram @babinkum.tni.

Dalam video berdurasi 75 detik itu menarasikan bahwa dua anggota masyarakat sipil tersebut sebagai antek asing yang tidak mau melihat bangsa ini berdaulat.

Akun itu juga menyebut bahwa selama ini kedua aktivis ini hidup menggunakan uang dari pihak asing.

"Mereka ini bertahun-tahun hidup dari uang asing, mereka membela kepentingan asing, mereka tidak mau melihat TNI kita kuat, tidak mau negara ini berdaulat. Mereka takut jika tni dan rakyat bersatu,” kata akun tersebut, dikutip Selasa (18/3/2025).

Akun tersebut juga mengklaim, jika RUU TNI bukanlah ingin mengembalikan Dwifungsi ABRI ala Orde Baru. Hal itu justru dianggap sebagai sesuatu yang sesat

"RUU TNI bukanlah kembalinya dwifungsi ABRI ala Orde Baru, dan ini sebuah framing jahat dan sesat dari antek-antek asing," ucapnya.

Baca Juga: Koar-koar Kritik Aksi Tolak RUU TNI, Deddy Corbuzier Ternyata Belum Lapor LHKPN

Klaim kehadiran TNI di jabatan sipil disebut sebagai bentuk sinergisitas dalam menjunjung tinggi demokrasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI