Suara.com - Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan/PCU Hariqo Satria Wibawa tegaskan kabar mundurnya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan merupakan kabar hoaks.
Hal itu disampaikan Hariqo melalui akun Instagram @jurubicarapco yang juga disiarkan akun @pco.ri.
"Kami ingin menegaskan bahwa informasi yang beredar di media sosial mengenai pengunduran diri Ibu Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan adalah tidak benar alias hoax. Hingga saat ini tidak ada pernyataan resmi sebagaimana disampaikan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," kata Hariqo dikutip Selasa (18/3/2025).
Hariqo mengataka Sri Mulyani sampai saat ini masih bertugas dan menjalankan tanggung jawabnya sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia.
"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi dan kami meyakini, kami mempercayai masyarakat kita tidak mudah terprovokasi oleh informasi-informasi yang jelas-jelas belum terverifikasi," kata Hariqo.
"Mari bijak bermedia sosial dan selalu saling sebelum sharing. Terima kasih salam sejahtera untuk kita semua," sambungnya.
Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani menanggapi santai ihwal rumor yang menyebut dirinya ingin mundur dari Kabinet Merah Putih.
Sri Mulyani hanya melempar senyum saat ditanya awak media mengenai tanggapan dirinya soal isu yang menyebut ia akan mundur dari jabatan Menkeu.
Adapun respons itu disampaikan Sri Mulyani usai bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta.
Baca Juga: Soal Isu Sri Mulyani Hengkang dari Kabinet, Golkar Singgung Hak Prabowo
Tercatat, Sri Mulyani bertemu Prabowo selama dua jam. Ia tiba di Istana pukul 17.14 WIB dan keluar pukul 19.14 WIB
Sementara itu ditanya agenda pertemuan dengan Prabowo membahas apa saja, Sri Mulyani mengatakan dirinya hanya melaporkan.
"Ya melaporkan saja mengenai APBN dan lain," ujarnya.
Profil Sri Mulyani
Sri Mulyani dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), tercatat memiliki harta kekayaan sebesar Rp79.841.692.348. Data ini diperoleh dari laporan periodik yang disampaikan pada 15 Maret 2024 untuk periode 2023.
Sri Mulyani Indrawati lahir di Bandar Lampung, Lampung pada 26 Agustus 1962. Kedua orangtua Sri Mulyani berasal dari Gombong, Kebumen, Jawa Tengah.
Wanita 62 tahun ini merupakan seorang ekonom kenamaan Indonesia.
Sri Mulyani menjabat Menteri Keuangan dari 2005 hingga 2010. Di era Jokowi, ia juga menjabat menteri yang sama hingga pemerintahan Prabowo-Gibran.
Sri Mulyani telah menjabat sebagai Menteri Keuangan di bawah tiga presiden berbeda. Dia dikenal sebagai sosok yang profesional dan berpengalaman.
![Kekayaan Sri Mulyani yang diisukan mundur sebagai Menkeu. [Youtube Gita Wirjawan]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/14/71018-sri-mulyani.jpg)
Pada awal Oktober 2002, ia terpilih menjadi Executive Director Dana Moneter Internasional (IMF) mewakili 12 negara di Asia Tenggara (South East Asia/SEA Group) untuk menggantikan Dono Iskandar Djojosubroto. Ia menjadi perempuan pertama dari Indonesia yang menduduki posisi tersebut.
Sri Mulyani pernah menduduki jabatan Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu. Saat ia berkantor di Kantor Bank Dunia, ia meninggalkan jabatannya sebagai menteri keuangan.
Sri Mulyani juga pernah mengemban jabatannya sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dari Kabinet Indonesia Bersatu.
Wanita yang lebih akrab dengan sebutan Mbak Ani ini merupakan ekonom yang kerap tampil di panggung-panggung seminar.
Ia juga merupakan seorang dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE-UI) ini juga sempat aktif menjadi penasehat pemerintah bersama dengan sejumlah ekonom terkemuka lainnya dalam wadah Dewan Ekonomi Nasional (DEN) pada era pemerintahan Abdurrahman Wahid.
Sri Mulyani dikenal memiliki komentar dan analisisnya kritis, lugas, jernih dan juga populer. Ia merupakan primadona panggung seminar dan juga talk show di televisi pada saat itu.
Tak hanya itu, ia juga kerap muncul di seminar-seminar, ia juga sempat aktif menjadi penasihat pemerintah bersama dengan sejumlah ekonom terkemuka lain dalam wadah Dewan Ekonomi Nasional (DEN) pada era pemerintahan Abdurrahman Wahid.
Ia juga pernah mengemban jabatan sebagai Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI) sejak Juni 1998.
Pada tahun 2005 silam, saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan perombakan kabinet, Sri Mulyani dipindahkan menjadi Menteri Keuangan untuk menggantikan Jusuf Anwar.
Sejak tahun 2008, ia menduduki jabatan sebagai Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, setelah Menko Perekonomian Dr Boediono dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia.
Karakternya yang dikenal lugas dan cerdas mengantarkannya pada pergaulan yang luas. Sri Mulyani banyak disenangi oleh orang di dalam dan luar negeri.