Cek Fakta: Pemerintah Bubarkan PDIP karena Banyak Kader yang Korupsi

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Selasa, 18 Maret 2025 | 14:38 WIB
Cek Fakta: Pemerintah Bubarkan PDIP karena Banyak Kader yang Korupsi
Susunan tim kuasa hukum Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto jelang hadapi persidangan. (Suara.com/Dea)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beredar di media sosial sebuah video yang menyampaikan narasi tentang pemerintah membubarkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP.

Dalam video yang diunggah di salah satu kanal Youtube itu disampaikan pembubaran PDIP karena keterlibatan sejumlah petingginya dalam beberapa kasus korupsi.

Berikut narasi yang disampaikan dalam unggahan tersebut:

“KENA KARMA ! PDIP Akhirnya DIBUBARKAN Pemerintah Karena KETUM, Sekjen Semua Petingginya KORUPSI !”

Lantas, benarkah partai yang telah berdiri selama 52 tahun tersebut telah dibubarkan oleh pemerintah?

Unggahan yang mengklaim bahwa PDIP dibubarkan oleh pemerintah. Namun, faktanya, judul tersebut tidak sesuai dengan isi video. (YouTube)
Unggahan yang mengklaim bahwa PDIP dibubarkan oleh pemerintah. Namun, faktanya, judul tersebut tidak sesuai dengan isi video. (YouTube)

Penjelasan:

Melansir hasil penelusuran yang dilakukan oleh ANTARA, dalam video berdurasi delapan menit tersebut, tidak ada narasi partai PDI Perjuangan akan dibubarkan.

Ketika dilakukan pencarian dengan mesin pencarian dengan kata kunci “PDI Perjuangan dibubarkan”, tidak ada pernyataan resmi yang menarasikan partai yang berumur 52 tahun tersebut dibubarkan oleh pemerintah.

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (HK) sebagai tersangka atas kasus korupsi. Hasto dijadikan tersangka atas kasus suap kepada Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), yang melibatkan Harun Masiku (HM).

Baca Juga: Profil Ferlan Juliansyah: Lulusan SMA yang Terjerat Suap Proyek Miliaran di OKU

Namun, tidak ada narasi PDIP akan bubar karena kasus penetapan tersangka Hasto tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI