Ratusan Tewas dalam Serangan Israel Terbaru, Hamas: Netanyahu Batalkan Perjanjian!

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Selasa, 18 Maret 2025 | 13:54 WIB
Ratusan Tewas dalam Serangan Israel Terbaru, Hamas: Netanyahu Batalkan Perjanjian!
Situasi usai serangan Israel di Gaza (X)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Israel akan, mulai sekarang, bertindak melawan Hamas dengan meningkatkan kekuatan militer," katanya dalam sebuah pernyataan.

Di Washington, seorang juru bicara Gedung Putih mengatakan Israel telah berkonsultasi dengan pemerintah AS sebelum melakukan serangan, yang menurut militer menargetkan komandan Hamas tingkat menengah dan pejabat pimpinan serta infrastruktur milik kelompok bersenjata itu.

"Hamas bisa saja membebaskan sandera untuk memperpanjang gencatan senjata tetapi sebaliknya memilih penolakan dan perang," kata juru bicara Gedung Putih Brian Hughes.

Di Gaza, para saksi yang dihubungi oleh Reuters mengatakan tank-tank Israel menembaki daerah-daerah di Rafah di Jalur Gaza selatan, memaksa banyak keluarga yang telah kembali ke daerah mereka setelah gencatan senjata dimulai meninggalkan rumah mereka dan menuju ke utara ke Khan Younis.

Tentara Israel IDF (Instagram/idf)
Tentara Israel IDF (Instagram/idf)

Kebuntuan

Tim perunding dari Israel dan Hamas telah berada di Doha sementara mediator dari Mesir dan Qatar berusaha menjembatani kesenjangan antara kedua belah pihak setelah berakhirnya fase awal gencatan senjata, yang mengakibatkan 33 sandera Israel dan lima warga Thailand dikembalikan oleh kelompok-kelompok bersenjata di Gaza dengan imbalan sekitar 2.000 tahanan Palestina.

Dengan dukungan Amerika Serikat, Israel telah mendesak pengembalian 59 sandera yang masih ditahan di Gaza dengan imbalan gencatan senjata jangka panjang yang akan menghentikan pertempuran hingga setelah bulan puasa Ramadhan dan hari raya Paskah Yahudi pada bulan April.

Namun, Hamas bersikeras untuk beralih ke perundingan untuk mengakhiri perang secara permanen dan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza, sesuai dengan ketentuan perjanjian gencatan senjata awal.

"Kami menuntut agar para mediator meminta pertanggungjawaban penuh kepada Netanyahu dan pendudukan Zionis atas pelanggaran dan pembatalan perjanjian tersebut," kata kelompok tersebut.

Baca Juga: Gaza Tanpa MRI: Dokter Bedah Saraf Australia Hadapi Dilema Mengerikan di Tengah Konflik

Masing-masing pihak saling menuduh karena gagal mematuhi ketentuan perjanjian gencatan senjata pada bulan Januari, dan terjadi beberapa kendala selama tahap pertama. Namun hingga saat ini, pertempuran kembali terjadi secara penuh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI