Sementara itu, Direktur Nusantara TV, Randy Monthonaro Tampubolon menekankan bahwa konferensi NEO 2025 bertujuan mendorong optimisme agar pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin tinggi.
Ia juga menyinggung pernyataan Presiden Prabowo Subianto, yang menargetkan pertumbuhan ekonomi lebih dari delapan persen.
“Dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk akademisi, ekonom, dan pelaku industri, sangat penting dalam menghadapi tantangan ekonomi global,” ujarnya.
Menurutnya, konferensi NEO 2025 menjadi ajang diskusi strategis bagi pemangku kepentingan ekonomi nasional. Berbagai isu penting dibahas dalam dua sesi panel, seperti strategi finansial dan sumber pertumbuhan ekonomi baru.
Beberapa pembicara yang hadir dalam sesi ini antara lain ekonom Universitas Indonesia (UI), Ninasapti Triaswati serta Kepala Departemen Riset Makro dan Pasar Keuangan Bank Mandiri, Dian Ayu Yustina.
Selain itu, konferensi juga membahas pengembangan industri hijau dan transisi energi berkelanjutan. Ketua Tim Kerja Dekarbonisasi Industri Pusat Industri Hijau Kementerian Perindustrian, Sri Gadis Pari Bekti serta Manajer Senior Bidang Energi dan Bisnis Berkelanjutan WRI Indonesia, Clorinda Kurnia Wibowo turut hadir sebagai panelis dalam sesi ini.
Dalam sesi penutup, peneliti senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Rezzy Eko Caraka menyoroti peran Artificial Intelligence (AI) dalam pembangunan ekonomi.
Menurutnya, AI dan data science mampu meningkatkan efisiensi industri, mempercepat inovasi finansial, serta mendukung transisi energi yang lebih berkelanjutan.
Penyelenggaraan NEO 2025 kali ini mendapat dukungan dari berbagai mitra Nusantara TV, seperti PT Pertamina Hulu Energi, PT PLN Persero, PT Freeport Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Sinarmas Land, Telkom Indonesia, dan PT AMMAN Mineral International Tbk.
Dengan berbagai langkah strategis yang diterapkan, Indonesia diyakini mampu menghadapi tantangan resesi global dan terus menjaga stabilitas serta pertumbuhan ekonomi nasional.