Suara.com - Indonesia terus menunjukkan ketahanan ekonomi yang kuat di tengah ketidakpastian global. Pemerintah optimistis bahwa pengelolaan sumber pertumbuhan ekonomi baru dapat mendorong pembangunan nasional yang lebih besar dan berkelanjutan.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam acara Nusantara Economic Outlook (NEO) 2025 yang digelar oleh Nusantara TV.
Konferensi tahunan itu menghadirkan para pakar dan pembuat kebijakan untuk membahas berbagai isu strategis terkait perekonomian Indonesia.
![Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan Indonesia tangguh dalam menghadapi resesi global dalam acara Nusantara Economic Outlook (NEO) 2025 yang digelar oleh Nusantara TV. [Dok. Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/17/83519-menko-airlangga.jpg)
Menurut Airlangga Hartarto, perekonomian Indonesia tetap tangguh meski banyak negara lain menghadapi ancaman resesi.
Ia menegaskan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia, didukung oleh fondasi ekonomi yang solid.
“Indonesia memiliki ekonomi yang stabil dan berdaya saing tinggi,” ujar Airlangga, Jumat (14/3/2025).
Airlangga juga mengutip data Bloomberg yang menunjukkan bahwa probabilitas resesi global di Indonesia berada di bawah lima persen.
Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan negara lain seperti Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, yang memiliki probabilitas resesi di atas 25 persen. Hal ini membuktikan bahwa ekonomi Indonesia tetap stabil dan berdaya saing.
Menurut Airlangga, pemerintah akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama menjelang periode libur Lebaran. Beberapa langkah strategis yang dilakukan antara lain peningkatan permintaan dan penawaran melalui program pariwisata, insentif pajak pertambahan nilai (PPN), kebijakan tunjangan, serta program belanja nasional.
“Komitmen bersama sangat diperlukan untuk membangun ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” tegas Airlangga.