Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan masyarakat untuk melakukan persiapan yang cukup sebelum mudik lebaran menggunakan kendaraan pribadi tahun ini.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyarankan kepada pemudik, sebaiknya selalu pantau perkiraan cuaca pada daerah yang akan dilalui.
Abdul menyebutkan, Pulau Sumatera dan Jawa biasa menjadi daerah yang paling banyak dituju ketika mudik.
"Update selalu perkiraan cuaca. Jadi kadang-kadang, misalkan, saya pulang ke Sumatera, saya akan melewati jalur lintas tengah yang ada perbukitan, terkadang juga vegetasinya sudah tidak cukup," kata Abdul dalam konferensi pers virtual, Senin (17/3/2025).
Ia mengimbau kepada warga yang akan melakukan perjalanan mudik untuk selalu memperhatikan kondisi cuaca di wilayah yang akan dilalui.
"Sebelum saya lewat itu harus lihat prakiraan cuaca. Mungkin di daerah ini tiga jam lagi akan hujan, berarti saya harus bisa melewati itu sebelum atau nanti setelah hujan."
Penting juga untuk selalu perhatikan situasi dan kondisi-kondisi di alam.
Sebab, menurut Abdul, intensitas hujan sebenarnya mudah dilihat ketika sedang membawa mobil.
Cirinya yakni, apabila berkendara di jalan tol dan tiba-tiba jarak pandang menjadi sangat terbatas akibat hujan, kemudian jarak pandang terbatas 20 meter hingga hanya terlihat lampu hazard saja, artinya sudah termasuk hujan intensitas sangat tinggi.
Baca Juga: Jateng Siap Sambut Kedatangan Pemudik, Ahmad Luthfi Siapkan Langkah Cepat
"Pada kondisi-kondisi seperti ini biasanya rawan. Kalau jalan tol itu rawan kecelakaan, kalau di jalan biasa itu biasanya rawan bencana alam. Kalau kondisi ini terjadi, segera lihat, kalau misalkan ada tempat untuk istirahat, istirahat dulu," sarannya.