Krisis Pemilu 2009 dan Tahanan Rumah
Pada pemilu 2009, Karroubi kembali mencalonkan diri melawan Ahmadinejad, bersama kandidat reformis lainnya, Mirhossein Mousavi. Hasil pemilu yang mengembalikan Ahmadinejad ke kursi presiden memicu protes besar-besaran di seluruh Iran, yang dikenal sebagai Gerakan Hijau. Karroubi dan Mousavi menjadi tokoh utama dalam gerakan ini, menuding adanya kecurangan dalam pemilu.
Akibat peran aktifnya dalam demonstrasi, Karroubi dijatuhi tahanan rumah pada 2011 oleh pemerintah Iran tanpa proses pengadilan.
Selama 14 tahun dalam tahanan rumah, ia tetap vokal dalam menentang kebijakan pemerintah, meskipun aksesnya terhadap dunia luar sangat terbatas.
Pada 18 Maret 2025, ia akhirnya dibebaskan setelah keputusan dari Kepala Kehakiman Iran, sebagai bagian dari janji kampanye Presiden Masoud Pezeshkian.
Namun, status politiknya ke depan masih menjadi tanda tanya, terutama terkait pengaruhnya dalam dinamika oposisi Iran.
Warisan Politik
Mehdi Karroubi dianggap sebagai salah satu pemimpin reformis paling berpengaruh dalam politik Iran modern.
Meskipun mengalami penindasan politik, ia tetap menjadi simbol perlawanan terhadap otoritarianisme dan terus memperjuangkan kebebasan sipil di Iran.
Pembebasannya menandai perubahan signifikan dalam lanskap politik Iran dan dapat membuka jalan bagi kebangkitan kembali gerakan reformis di negara tersebut.
Baca Juga: Konflik Yaman Membara: AS Serang Houthi, Iran Bantah Terlibat, Gencatan Senjata Gaza Terancam!