Dengan perencanaan sederhana, Anda dapat menggunakan jalur yang paling lancar atau jalur yang paling dekat. Jangan lupa untuk membuat mencermati alternatif jalan yang dapat dilewati jika jalur utama macet total.
2. Berangkat Jauh Hari
Sebisa mungkin lakukan perjalanan sebelum puncak arus mudik. Dengan berangkat lebih dulu, sekitar 2 atau 3 hari menjelang puncak arus mudik, jalur yang dilewati cenderung tidak akan terlalu ramai atau padat. Hal ini bisa mengurangi waktu perjalanan dan tenaga yang diperlukan.
3. Optimalkan Penggunaan Teknologi
Pemantauan arus lalu lintas kini dapat dilakukan dengan teknologi yang ada. Manfaatkan teknologi yang dimiliki untuk melihat kepadatan arus jalan yang akan dilewati, dan dapatkan rute alternatif lain yang lebih masuk akal.
4. Persiapan Mudik yang Penting
Agar perjalanan mudik berlangsung aman dan nyaman, diperlukan persiapan matang, terutama terkait kendaraan dan kesehatan. Berikut beberapa tips penting:
Persiapan Kendaraan
- Servis Kendaraan – Periksa mesin, oli, rem, aki, dan sistem pendingin minimal seminggu sebelum berangkat.
- Cek Ban dan Tekanan Angin – Pastikan kedalaman alur ban minimal 1.6mm dan siapkan ban cadangan.
- Dokumen Kendaraan – Bawa STNK, SIM, dan e-toll card dengan saldo cukup.
- Peralatan Darurat – Sediakan kotak P3K, segitiga pengaman, pemadam api ringan, senter, dan power bank.
Persiapan Kesehatan
Baca Juga: Link Resmi Motis Lebaran 2025 Dibuka, Ini Syarat Ketentuan dan Rute Keberangkatan
- Kondisi Fisik – Istirahat cukup sebelum perjalanan dan lakukan pemeriksaan kesehatan jika memiliki riwayat penyakit.
- Manajemen Istirahat – Berhenti setiap 2-3 jam untuk mengurangi kelelahan.
- Nutrisi Seimbang – Bawa air mineral yang cukup dan konsumsi makanan ringan sehat.
- Pencegahan Penyakit – Gunakan masker bagi pengendara motor dan cuci tangan secara rutin.
Patuhi batas kecepatan 80 km/jam di jalan tol dan 40 km/jam di perkotaan. Hindari penggunaan ponsel saat mengemudi serta manfaatkan aplikasi navigasi untuk memantau kondisi lalu lintas.