Suara.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus menerapkan prinsip industri hijau bagi sektor manufaktur di Indonesia. Pengembangan ekosistem industri hijau diharapkan mampu memperkuat pertumbuhan di sektor industri manufaktur nasional, sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan dan memenuhi pencapaian target dekarbonisasi.
Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI), Andi Rizaldi mengatakan, untuk mencapai pertumbuhan industri yang berkelanjutan, selain mengutamakan aspek ekonomi dan daya saing industri, perlu memperhatikan aspek lingkungan dan mengurangi dampak buruk terhadap kelestarian lingkungan.
“Sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi, sektor industri manufaktur berperan strategis dalam upaya mendukung komitmen nasional dalam mencegah terjadinya kerusakan lingkungan, antara lain melalui pengendalian pencemaran udara dan pemenuhan target Net Zero Emissions (NZE),” ujar Andi pada Sosialisasi Pre-Event The 2nd Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) 2025 di Jakarta, Senin (17/3/2025).
Andi juga menegaskan, transformasi menuju industri hijau bukan lagi merupakan sebuah pilihan, melainkan sebuah keharusan bagi masa depan bangsa dan bumi.
Indonesia dinilai memiliki komitmen yang kuat dalam mendukung upaya global untuk mempercepat transisi energi. Hal ini dibuktikan dengan target Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) atau Dokumen Komitmen Kontribusi Aksi Iklim yang telah disampaikan Indonesia kepada dunia internasional pada tahun 2022.
“Ini artinya, kita perlu berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait untuk mendukung pengembangan dan penguatan ekosistem industri hijau,” ujar Andi.
AIGIS menjadi sebuah platform strategis yang dapat menjadi media kolaborasi antar pemangku kepentingan untuk berdialog, bersinergi, dan mewujudkan aksi nyata dalam mendukung transformasi sektor industri menuju industri yang lebih hijau serta pengembangan ekosistem Industri Hijau sebagai upaya sektor industri memitigasi perubahan iklim.
Sementara itu, Kepala Pusat Industri Hijau Kemenperin, Apit Pria Nugraha menjelaskan bahwa AIGIS 2024 telah berhasil menjadi platform terintegrasi dalam mendorong transformasi industri hijau di Indonesia.
“AIGIS 2024 menarik berbagai pemangku kepentingan, antara lain pemerintah, akademisi, pelaku industri, media, dan pemangku kepentingan lainnya dalam rangka mendukung transformasi menuju industri yang lebih hijau (transformation into greener industry),” terangnya.
Baca Juga: Menperin Ancam Sanksi Apple Buntut Tak Lunasi Investasi, Izin iPhone Bisa Dicabut!
Apit juga menyampaikan, untuk melanjutkan keberhasilan tersebut, AIGIS 2025 menandai langkah besar dalam transisi menuju industri yang lebih rendah emisi, yang sejalan dengan target Net-Zero Emissions sektor industri tahun 2050 yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia.