Para ahli menjelaskan bahwa beras yang dibeli berasal dari berbagai daerah, termasuk impor, yang memungkinkan telur dan larva kutu beras tetap tersembunyi di dalam butiran beras.
Kutu beras tidak hanya menjadikan beras sebagai makanan, tetapi juga tempat bertelur. Seekor betina dewasa dapat bertelur hingga 300 butir sepanjang hidupnya, dan larvanya akan berkembang di dalam butiran beras sebelum akhirnya keluar dan melanjutkan siklus hidupnya.
Selain itu, kantong beras yang sudah tersegel pun tetap berisiko terinfestasi jika tidak memiliki kontrol kualitas yang baik. Tikus dan satwa liar lainnya juga bisa menjadi perantara penyebaran hama ini dengan membawa biji-bijian yang telah terkontaminasi.
Cara Mengatasi Kutu Beras
Para pakar menyarankan beberapa cara untuk mencegah dan membasmi kutu beras secara efektif. Salah satu metode yang direkomendasikan adalah dengan membekukan produk.
Caranya, simpan beras atau biji-bijian dalam kantong plastik yang kuat, lalu letakkan di dalam freezer selama beberapa hari setelah pembelian.
Metode lain yang disarankan adalah menggunakan perimeter penghalang untuk mencegah masuknya kutu beras ke dalam rumah. Pastikan setiap celah dan retakan di sekitar fondasi serta jendela tertutup rapat.
Selain itu, simpan beras, tepung, pasta, dan bahan makanan lainnya dalam wadah tertutup yang kedap udara.
Jika ingin menggunakan cara alami, beberapa bahan dapur dapat dimanfaatkan untuk mengusir kutu beras. Daun salam dan cengkih dapat diletakkan di dalam wadah beras untuk mencegah infestasi.
Selain itu, bawang putih juga efektif dalam menghalau serangga ini jika diletakkan di sekitar tempat penyimpanan bahan makanan.