Menurut penjelasan Roy, saat itu Gibran mengatakan bahwa alasan terbesar memberikan skincare untuk para pelajar adalah agar kulitnya halus. Roy sontak merasa bahwa alasan Gibran sangat tidak masuk akal.
“Ketika dia ditanya, jawabannya ya kalau anak-anak itu kulitnya halus itu kan belajarnya bisa lebih lancar,” ujarnya.
“Aduuhhh saya bilang sangat tidak masuk akal gitu lo. Orang ini gimana sih jalan pikirannya,” tambahnya.
Pemberian produk skincare untuk anak-anak maupun pelajar di sekolah menurut Roy kurang tepat.
Di usia seperti mereka, kulit wajah dan semacamnya masih sangat sensitive terhadap sesuatu, sehingga kurang baik jika dipakaikan semacam produk-produk skincare.
“Anak dalam usia pertumbuhan itukan sebenarnya selalu mengalami, misal dia hormonnya lagi tumbuh, atau dia mengalami puber pertama pasti timbul jerawat. Jadi nggak usah jerawat itu kemudian dilakukan pengobatan, kayak anak-anak sekarang pengen glowing. Itukan malah mendidik yang kurang bagus gitu lo. Dia tidak menghargai natural yang udah diberikan Allah SWT untuk kita,” urainya.
“Justru dia mendidik anak untuk hedon,” tandasnya.
Sebelumnya, Gibran sempat membagikan produk skincare pada siswa di sela kunjungannya ke SMA 13 Jakarta, Koja, Jakarta.
Di setiap kunjungan Gibran dalam rangka pemeriksaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), Gibran mengaku selalu membawa beberapa produk lokal untuk dibagikan secara gratis kepada para pelajar.
Baca Juga: Berapa Modal Bisnis Skincare di Indonesia? Usaha Kekinian Prospek Menjanjikan Cuan Pakai Jasa Maklon
Saat diwawancarai, Gibran Rakabuming mengaku bahwa pembagian skincare tersebut dilakukan dengan harapan agar para siswa bisa merawat kulit tetap bersih dan terhindar dari jerawat.