Yang paling sederhana yang bisa diketahui adalah sering lupa ketika hendak melakukan suatu kegiatan atau tidak bisa mengingat kejadian baru atau lama.
“Endingnya kalau degeneratif ini banyak yang mengalami kerusakan mulai lah menimbulkan suatu gejala, kumpulan gejala itulah yang akhirnya menjadi suatu demensia, artinya dalam quality of life dia sudah membutuhkan caregiver," katanya.
"Sementara ada hal yang sebelum demensia vaskuler, dia baru berupa gangguan-gangguan ingatan ringan yang paling banyak kita temui melakukan suatu kegiatan 'Kok saya, apa yang tadi saya mau kerjakan?' Hal simple, usia muda itu sudah banyak seperti itu,” tambah Andrie.
Ia mengajak untuk mawas diri dan memperbaiki pola hidup sejak muda agar saat memasuki usia lanjut tidak mengalami demensia yang parah dan memengaruhi kualitas hidup di masa produktif.
Ia juga menyarankan jika mengalami tanda-tanda sulit mengingat, gangguan perilaku dan kognitif sebaiknya segera melakukan terapi untuk memperbaiki sel pada otak.
Apa Itu Gangguan Saraf
Gangguan saraf adalah kondisi yang mempengaruhi sistem saraf, termasuk otak, sumsum tulang belakang, dan saraf perifer.
Gangguan ini bisa terjadi karena berbagai faktor seperti cedera, infeksi, kelainan genetik, gangguan autoimun, atau gaya hidup yang tidak sehat.
Jenis Gangguan Saraf
1. Gangguan Neurodegeneratif: Penyakit yang menyebabkan kerusakan saraf secara progresif, seperti Alzheimer, Parkinson, dan ALS.
2. Gangguan Saraf Perifer: Kerusakan pada saraf di luar otak dan sumsum tulang belakang, misalnya neuropati diabetik.
3. Gangguan Autoimun: Sistem imun menyerang sel saraf sendiri, seperti Multiple Sclerosis (MS) dan Myasthenia Gravis.
4. Gangguan Sirkulasi Otak: Masalah aliran darah ke otak yang bisa menyebabkan stroke.
5. Gangguan Fungsional Saraf: Seperti epilepsi, yang memengaruhi aktivitas listrik otak.
6. Gangguan Saraf Akibat Cedera: Misalnya cedera tulang belakang atau gegar otak.
Baca Juga: Tubuh Miring dan Nyeri Punggung Saat Tua? Bisa Jadi Tanda Skoliosis Degeneratif!
Gejala Gangguan Saraf
- Kesemutan atau mati rasa
- Kelemahan otot
- Tremor atau gerakan tidak terkendali
- Kesulitan berbicara atau mengingat
- Pusing atau kehilangan keseimbangan
- Nyeri saraf yang kronis