"Bahwa memang betul tidak ada penyalahgunaan berupa permintaan uang dari petugas atau hal lainnya yang dilakukan oleh anggota. Petugas sudah melaksanakan tugasnya secara prosedural," katanya.
Selain itu Argo juga mengungkapkan pihaknya telah melakukan konfirmasi kepada penggugah video berinisial AH.
"Motif yang dilakukan semata-mata hanya mencoba kamera HP dan selanjutnya meminta maaf apabila videonya viral serta menjadi polemik," katanya.
Sebelumnya beredar sebuah video yang diunggah oleh akun @depokinfo24jam. Dalam video tersebut terlihat dua anggota polisi sedang memberhentikan seorang pengendara mobil.
Dalam video tersebut terlihat pengendara tersebut menghampiri pintu depan mobil di sebelah kiri untuk mengambil sesuatu dan memberikan kepada anggota polisi tersebut namun terlihat polisi menolak.
"Kepada Netizen, plisss positif saja mikirnya, jangan negatif, ini lagi puasa, mau lebaran," tulis akun tersebut.
![Sejumlah petugas kepolisian memberikan himbauan kepada pengendara yang melanggar peraturan saat Operasi Patuh Jaya 2024 di Jalan Letjen S Parman, Jakarta, Senin (15/07/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/07/15/18931-operasi-patuh-jaya-2024-ilustrasi-tilang.jpg)
Sebelumnya beredar kabar STNK pengendara yang mati dan tidak diperpanjang selama dua tahun akan dihapus. Tidak hanya itu, kendaraan tersebut nantinya juga akan disita oleh pihak kepolisian.
Nantinya data kendaraan yang sudah dihapus pihak kepolisian maka secara otomatis akan menjadi ilegal jika digunakan di jalan raya alias bodong. Jika hal ini sudah dilakukan, alias dihapus oleh Samsat, maka identitas kendaraan disebut tidak akan bisa bisa dipulihkan.
Berdasarkan aturan, penghapusan data kendaraan ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Pada Pasal 74 Ayat 3 berbunyi 'Kendaraan Bermotor yang telah dihapus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapat diregistrasi kembali'.