PHK Massal di VOA: Kontraktor Terancam Deportasi, Misi Kebebasan Pers Hancur?

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Senin, 17 Maret 2025 | 13:48 WIB
PHK Massal di VOA: Kontraktor Terancam Deportasi, Misi Kebebasan Pers Hancur?
Ilustrasi jurnalisme (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dengan VOA dalam ketidakpastian, beberapa layanannya telah beralih ke pemutaran musik karena kurangnya program baru.

elon musk (Instagram @elonrmuskk)
elon musk (Instagram @elonrmuskk)

Pemotongan besar-besaran

Trump menandatangani perintah eksekutif pada hari Jumat yang menargetkan Badan Media Global AS induk VOA dalam pemotongan besar-besaran terbarunya terhadap pemerintah federal.

Badan tersebut memiliki 3.384 karyawan pada tahun fiskal 2023. Mereka telah meminta $950 juta untuk tahun fiskal saat ini.

Pemotongan besar-besaran tersebut juga membekukan Radio Free Europe/Radio Liberty, yang dibentuk pada Perang Dingin untuk menjangkau bekas blok Soviet, dan Radio Free Asia, yang didirikan untuk menyediakan pelaporan ke Tiongkok, Korea Utara, dan negara-negara Asia lainnya dengan media yang sangat dibatasi.

Saluran lain yang didanai AS yang juga dikuras termasuk Radio Farda, penyiar berbahasa Persia yang diblokir oleh pemerintah Iran, dan Alhurra, jaringan berbahasa Arab yang didirikan setelah invasi Irak dalam menghadapi liputan yang sangat kritis oleh Al-Jazeera yang berbasis di Qatar.

Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu bahwa "pembayar pajak tidak lagi bertanggung jawab atas propaganda radikal," tuduhan yang jarang dilontarkan di hadapan Trump terhadap VOA yang tenang, yang telah lama ditujukan untuk melawan komunisme.

Trump secara teratur mengkritik liputan media tentang dirinya dan mempertanyakan kebijaksanaan mendanai VOA ketika memiliki "firewall" yang memastikan independensi editorialnya.

Donald Trump (Instagram)
Donald Trump (Instagram)

Trump, dengan saran dari miliarder teknologi Elon Musk, telah berjanji untuk secara drastis mengurangi ukuran pemerintah untuk memberi jalan bagi pemotongan pajak. Pemerintahannya telah mengakhiri sebagian besar bantuan pembangunan asing dan bergerak untuk menghancurkan Departemen Pendidikan.

Baca Juga: Daftar Negara Dilarang Masuk AS Bocor! Ada Rusia dan 42 Negara Lain

Langkah-langkah tersebut dilakukan saat Tiongkok dan Rusia berinvestasi besar-besaran pada media pemerintah untuk bersaing dengan narasi Barat, dengan Tiongkok sering menawarkan konten gratis kepada outlet di negara berkembang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI