Vatikan Rilis Foto Paus Fransiskus di Rumah Sakit, Begini Kondisinya

Bella Suara.Com
Senin, 17 Maret 2025 | 13:19 WIB
Vatikan Rilis Foto Paus Fransiskus di Rumah Sakit, Begini Kondisinya
Paus Fransiskus memimpin Misa Kudus di kapel apartemennya di lantai sepuluh Rumah Sakit Gemelli, Roma, Italia, pada 16 Maret 2025, saat ia masih menjalani perawatan. (Via Reuters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Vatikan pada hari Minggu merilis gambar pertama Paus Fransiskus sejak ia memulai perawatan untuk pneumonia ganda di Rumah Sakit Gemelli, Roma.

Dalam foto tersebut, Paus berusia 88 tahun itu tampak duduk di kapel rumah sakit, dilihat dari belakang.

Sisi wajahnya terlihat samar, dengan tangan kanannya berada di pangkuannya.

Yang mencolok, Paus tampak bernapas tanpa bantuan alat, sebuah perkembangan positif setelah ia menerima oksigen selama perawatan intensif untuk infeksi pernapasan parah.

Paus Fransiskus dirawat di rumah sakit sejak 14 Februari 2025, setelah didiagnosis menderita pneumonia ganda, sebuah kondisi yang memengaruhi kedua paru-parunya.

Infeksi ini memerlukan perawatan lanjutan, dan sejak saat itu, ia tidak terlihat di depan umum.

Gambar yang dirilis pada hari Minggu menandai pembaruan visual pertama tentang kondisinya, memberikan harapan kepada umat Katolik di seluruh dunia yang telah mengikuti perkembangan kesehatannya.

Vatikan melaporkan bahwa Paus merayakan Misa di kapel rumah sakit pada hari Minggu, meskipun detail tentang aktivitas ini terbatas pada pernyataan resmi.

Dalam pembaruan medis terbaru yang dikeluarkan pada hari Sabtu, Vatikan menyatakan bahwa kondisi Paus berangsur-angsur membaik.

Baca Juga: Tragedi Klub Malam Makedonia: 59 Tewas, Kembang Api Diduga Jadi Pemicu

Penggunaan ventilasi mekanis untuk membantu pernapasannya telah dikurangi, khususnya pada malam hari, menunjukkan bahwa fungsi paru-parunya mulai pulih.

Namun, Vatikan menegaskan bahwa pemulihan Paus berjalan lambat, dan belum ada kerangka waktu pasti kapan ia akan keluar dari rumah sakit.

Kerentanan Paus Fransiskus terhadap infeksi paru-paru bukan hal baru. Ketika masih muda, ia menderita radang selaput dada yang menyebabkan sebagian paru-parunya diangkat.

Kondisi ini meningkatkan risiko komplikasi dari penyakit seperti pneumonia, terutama di usianya yang lanjut.

Selama perawatan di Rumah Sakit Gemelli, ia telah menjalani fisioterapi pernapasan untuk membantu memperkuat paru-parunya, serta terapi fisik untuk mendukung mobilitasnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, Paus sering menggunakan kursi roda karena nyeri lutut dan punggung yang membatasi gerakannya.

Meskipun kondisinya digambarkan stabil atau membaik selama hampir dua minggu, proses pemulihan Paus Fransiskus tetap menjadi fokus perhatian.

Ia merayakan 12 tahun kepemimpinannya sebagai Paus pada 12 Maret 2025 dari rumah sakit, sebuah tonggak yang menegaskan dedikasinya meski dalam kondisi kesehatan yang menantang.

Profil Paus Fransiskus: Pemimpin Gereja Katolik yang Rendah Hati

Pemimpin Gereja Katolik, Paus Fransiskus (Instagram/@franciscus)
Pemimpin Gereja Katolik, Paus Fransiskus (Instagram/@franciscus)

Paus Fransiskus, yang lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio pada 17 Desember 1936 di Buenos Aires, Argentina, adalah Paus ke-266 Gereja Katolik Roma.

Ia terpilih pada 13 Maret 2013 setelah pengunduran diri Paus Benediktus XVI, menjadi Paus pertama dari Amerika Latin dan anggota Serikat Yesuit.

Sebelum menjadi Paus, ia menjabat sebagai Uskup Agung Buenos Aires dari 1998 hingga 2013 dan diangkat sebagai kardinal pada 2001 oleh Paus Yohanes Paulus II.

Fransiskus dikenal karena sikapnya yang sederhana dan perhatiannya terhadap kaum miskin.

Ia memilih nama Fransiskus untuk menghormati Santo Fransiskus dari Assisi, seorang santo yang dikenal karena hidup dalam kemiskinan dan cinta terhadap alam.

Sejak awal kepemimpinannya, ia menolak kemewahan tradisional kepausan, seperti tinggal di Istana Apostolik, dan memilih tinggal di Domus Sanctae Marthae, sebuah wisma sederhana di Vatikan. Ia juga sering menggunakan mobil sederhana ketimbang kendaraan mewah resmi.

Sebagai pemimpin Gereja Katolik, Fransiskus telah membawa angin segar dengan pendekatannya yang inklusif. Ia menekankan pentingnya belas kasih, pengampunan, dan dialog antaragama.

Salah satu dokumen penting yang ia terbitkan adalah ensiklik Laudato Si’ pada 2015, yang membahas krisis lingkungan dan tanggung jawab manusia terhadap planet ini.

Ia juga aktif mengadvokasi hak-hak migran, menyerukan solidaritas global terhadap mereka yang terpaksa meninggalkan rumahnya akibat perang atau kemiskinan.

Fransiskus sering menjadi sorotan karena pernyataannya yang terbuka.

Ia pernah menyatakan bahwa Gereja harus lebih menerima dan tidak menghakimi, termasuk dalam isu-isu sensitif seperti perceraian dan komunitas LGBTQ+.

Meski demikian, ia tetap mempertahankan doktrin inti Gereja Katolik, menjaga keseimbangan antara tradisi dan modernitas.

Riwayat kesehatannya juga menjadi bagian dari perjalanan hidupnya. Selain operasi paru-paru di masa muda, Fransiskus pernah menjalani operasi usus besar pada 2021 untuk mengatasi penyempitan usus.

Nyeri lutut dan punggung yang ia alami dalam beberapa tahun terakhir sering membuatnya tampil di depan umum dengan kursi roda, namun semangatnya untuk melayani tetap terlihat kuat.

Kini, di usia 88 tahun, Paus Fransiskus menghadapi salah satu tantangan kesehatan terbesarnya dengan pneumonia ganda ini.

Gambar terbaru dari Rumah Sakit Gemelli menjadi simbol ketahanannya, sekaligus pengingat bahwa pemimpin spiritual ini terus berjuang demi misinya memimpin lebih dari 1,2 miliar umat Katolik di seluruh dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI