![Penumpang saat berada di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (27/4/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/04/27/59100-stasiun-gambir-arus-balik-mudik-lebaran.jpg)
Diketahui, Kemenhub memproyeksikan puncak arus mudik Lebaran tahun 2025 terjadi pada 28 Maret 2025, dengan mempersiapkan segala aspek demi kelancaran, keselamatan, dan kenyamanan perjalanan para pemudik.
"Hasil survei menunjukkan puncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-3 atau 28 Maret 2025 dengan potensi jumlah pergerakan masyarakat sebanyak 12,1 juta orang dengan penerapan kebijakan work from anywhere (WFA/bekerja dari mana saja)," kata Menhub.
Pemerintah memprediksi puncak arus balik diprediksi terjadi pada H+5 atau 6 April 2025 dengan potensi jumlah pergerakan masyarakat sebanyak 31,49 juta orang.
Menhub menuturkan pemerintah akan memberlakukan kebijakan efektif untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan pemudik yang berpotensi besar menyebabkan kepadatan di sejumlah simpul transportasi dan ruas jalan, baik tol maupun arteri.
"Beberapa di antaranya meliputi penerapan kebijakan WFA, penyelenggaraan mudik gratis, rekayasa lalu lintas, hingga pengaturan lalu lintas, khususnya pada daerah-daerah yang berisiko tinggi mengalami kemacetan," kata dia.
Sebelumnya Seskab Teddy Indra Wijaya meninjau kesiapan Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (16/3). Peninjauan ini sebagai salah satu titik keberangkatan utama yang diprediksi akan melayani sekitar 1 juta pemudik selama masa mudik Lebaran tahun ini.
"Tak terasa, liburan Lebaran akan datang beberapa hari lagi. Ratusan juta orang diprediksi akan melakukan mudik dan libur Lebaran," demikian petikan keterangan foto yang dipublikasikan melalui akun Instagram @sekretariat.kabinet di Jakarta, Minggu.

Kunjungan Teddy ke Stasiun Gambir dalam rangka memenuhi undangan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi. Dalam kunjungan tersebut, mereka memastikan kelancaran operasional stasiun, khususnya dalam menghadapi lonjakan penumpang.
Menurutnya, salah satu inovasi terbaru yang diterapkan di Stasiun Gambir adalah sistem Face Recognition (FR) yang dikembangkan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Baca Juga: Kebakaran Gerbong Kereta di Yogyakarta, Menhub Perintahkan Evaluasi Total KAI
Dengan sistem ini, kata dia, penumpang tidak perlu lagi menunjukkan kartu identitas kepada petugas stasiun untuk proses naik kereta.