Gaza Tanpa MRI: Dokter Bedah Saraf Australia Hadapi Dilema Mengerikan di Tengah Konflik

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Senin, 17 Maret 2025 | 10:58 WIB
Gaza Tanpa MRI: Dokter Bedah Saraf Australia Hadapi Dilema Mengerikan di Tengah Konflik
Arsip - Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina. (ANTARA/HO-MER-C/pri.)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dokter-dokter Australia yang berada di garis depan sistem kesehatan Gaza yang terpuruk menggambarkan keadaan yang sangat buruk di tengah gencatan senjata yang rapuh dan terancam batal di wilayah konflik tersebut.

Ahli bedah saraf Dr. Mohammad Awad dan Dr. Chris Holden merupakan beberapa warga Australia yang berhasil memasuki Gaza di tengah perselisihan Hamas-Israel.

Akses ke wilayah itu sangat terbatas karena Israel menguasai ruang udara, perairan teritorial, dan dua dari tiga titik perbatasan Gaza, sementara satu titik lainnya berada di bawah kontrol Mesir.

Awad baru saja kembali ke Melbourne setelah dua minggu menjadi relawan di rumah sakit-rumah sakit di Gaza, yang umumnya kewalahan, kekurangan tenaga medis, serta kekurangan peralatan dan sumber daya, seperti yang dilaporkan oleh SBS News pada hari Minggu.

"Anda sering melihatnya di TV dan media sosial, tetapi sangat berbeda saat menyaksikannya secara langsung. Itu benar-benar mengejutkan," katanya kepada SBS.

"Tingkat kehancuran yang ada hampir terasa tidak nyata; saya rasa Anda tidak akan pernah benar-benar siap sampai melihatnya dengan mata sendiri."

Selama berada di Gaza, Awad terutama menangani pasien dengan tumor otak atau gangguan tulang belakang yang tidak ditangani akibat perang, serta korban luka tembak di kepala atau tulang belakang, dan cedera akibat pecahan peluru.

Ia menggambarkan kebutuhan medis di Gaza sebagai sangat mendesak, dengan rumah sakit penuh sesak oleh pasien rawat inap dan rawat jalan, serta banyak orang lainnya yang hanya "berkeliaran di sekitar rumah sakit tanpa tempat lain untuk pergi."

Sebagian besar wilayah Gaza juga mengalami pemadaman listrik dan kesulitan mendapatkan air bersih selama perang.

Baca Juga: Selamat dari Maut: Kisah Keluarga Gaza yang Anaknya Baru Lahir Seminggu, Ayahnya Dijadikan Tameng Manusia

Arsip - Api terlihat menyala melalui jendela Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahiya, Jalur Gaza utara, saat operasi militer Israel berlangsung di tengah konflik Israel-Hamas, pada 18 Desember 2024. (Alarabiya)
Arsip - Api terlihat menyala melalui jendela Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahiya, Jalur Gaza utara, saat operasi militer Israel berlangsung di tengah konflik Israel-Hamas, pada 18 Desember 2024. (Alarabiya)

Sistem kesehatan Gaza telah runtuh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI