Pusat Perlindungan Jurnalis Palestina melaporkan bahwa tiga wartawan tewas dalam serangan itu saat sedang mendokumentasikan upaya bantuan kemanusiaan di Gaza.
Serangan tersebut menunjukkan pelanggaran Israel terhadap gencatan senjata yang difasilitasi oleh Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat.

Tahap pertama gencatan senjata tersebut berlangsung selama enam minggu dan berakhir awal Maret lalu. Namun, Israel menolak untuk melanjutkan ke tahap kedua yang mencakup pertukaran lebih banyak sandera dengan Hamas.
Netanyahu menghentikan negosiasi untuk gencatan tahap kedua dan berusaha memperpanjang tahap pertama tanpa komitmen untuk memenuhi syarat kemanusiaan dan militer dalam kesepakatan.
Sementara itu, Hamas tetap berkomitmen untuk mematuhi gencatan senjata dan mendesak mediator agar memastikan kepatuhan Israel serta mendorong negosiasi untuk tahap kedua gencatan senjata.
Sejak Oktober 2023, agresi Israel terhadap Jalur Gaza telah merenggut lebih dari 48.500 nyawa warga Palestina, sebagian besar dari korban tersebut adalah wanita dan anak-anak, serta menghancurkan wilayah kantong tersebut.