Suara.com - Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengungkapkan, kalau Sekokah Rakyat akan dilengkapi dengan tenaga pendidik khusus. Dalam tahap awal, pemerintah ingin guru ASN yang telah lulus Pendidika Profesi Guru (PPG) mengajar di sana.
"ASN yang memenuhi syarat nanti untuk dites kembali yang sudah lulus tes PPG. Nanti dites kembali dan penempatan disesuaikan dengan tempat tinggal mereka,” ujar Gus Ipul kepada wartawan di Jakarta, dikutip Minggu (16/3/2025).
Pada tahap selanjutnya, guru yang telah lulus seleksi akan mendapatkan pendidikan khusus lagi sebelum mengajar di Sekolah Rakyat. Proses perekrutan tenaga pendidik itu dipimpin oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode 2009-2014 sekaligus Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat Muhammad Nuh.
"Tim perekrutannya dipimpin oleh Prof. Nuh. Kita juga sudah ada tim dari Kemendikdasmen, dari Dikti juga. Beberapa ahli yang memang diminta mendampingi kita," katanya.
Pemerintah saat ini terus mematangkan Program Sekolah Rakyat yang ditargetkan mulai beroperasi pada tahun ajaran baru 2025/2026. Ia menyebutkan seluruh pihak telah melakukan pendekatan dalam mengoordinasikan tugas satu sama lain.
Gus Ipul mengatakan, bahwa ada beberapa tim khusus, yakni kurikulum, merekrut guru, ada tim untuk sarana-prasarana.
Terkait mekanisme penjaringan calon siswa Sekolah Rakyat, Gus Ipul mengatakan ada beberapa tahap yang akan dilalui calon siswa.
"Pertama dia harus berada di desil 1 atau 2 pada DTSEN, ada kriterianya. Kemudian ada tahapan berikutnya nanti. Sudah disusun," ucap Gus Ipul.
Ia juga menyebutkan pada perekrutan calon siswa akan ada beberapa syarat yang harus dipenuhi guna memastikan program Sekolah Rakyat diikuti secara tuntas oleh peserta didik.
Baca Juga: Gus Ipul Ungkap Konsep Sekolah Rakyat: Targetkan 2.500 Siswa Per Sekolah, Butuh Berapa Guru?
"Salah satu syarat itu nanti ada perjanjian orangtuanya. Mereka tidak boleh memutus sekolah, harus mengikuti proses hingga lulus. Jadi ada kesediaan dari orangtuanya," kata Gus Ipul.