Suara.com - Umat muslim di Indonesia hingga kini sudah memasuki pekan ketiga puasa Ramadhan atau tepatnya hari ke-16. Setelah menjalani puasa Ramadhan, umat muslim juga bisa menyempurnakannya dengan menjalankan puasa sunnah 6 hari setelah Idul Fitri atau yang disebut Puasa Syawal.
Jika mengamalkan puasa sunnah 6 hari setelah Idul Fitri atau Puasa Syawal, menurut sabda Rasulullah Muhammad SAW umat muslim akan mendapatkan pahala senilai puasa satu tahun penuh.
Melalui artikel Suara.com kali ini, akan dibahas mengenai tata cara, niat puasa syawal hingga keutamaan puasa syawal bagi yang menjalankan puasa sunnah 6 hari setelah Idul Fitri atau puasa syawal.
Tata Cara dan Niat Puasa Syawal
Tata cara puasa Syawwal sama seperti puasa pada umumnya, yaitu dengan menahan diri dari makan dan minum sejak terbit fajar sampai terbenamnya matahari.

Berikut adalah lafal niat Puasa Syawal yang dibaca pada malam hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ
Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah ta’ala.”
Baca Juga: Contoh Khutbah Idul Fitri 2025 Sedih: Mudik ke Surga
Karena ini puasa sunnah, maka jika lupa niat pada malam hari boleh niat pada siang harinya.
Berikut adalah niat puasa Syawwal jika dibaca di siang hari,
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatisy Syawwâli lillâhi ta‘âlâ
Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Syawal hari ini karena Allah ta’ala.”
Keutamaan Puasa Syawal

Salah puasa sunnah yang dianjurkan dalam Islam adalah puasa enam hari setelah Idul Fitri, lebih tepatnya bisa diamalkan sejak tanggal 2 Syawal atau setelah Idul Fitri.
Rasulullah saw telah menjelaskan dalam haditsnya bahwa orang yang berpuasa Ramadhan kemudian disambung dengan puasa enam hari Syawwal, maka akan memperoleh pahala senilai puasa satu tahun.
Rasulullah saw bersabda,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَأَتْبَعَهُ سِتَّاً مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Artinya, “Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun.” (HR Muslim)
Perhitungan pahala puasa satu tahun itu berdasarkan firman Allah swt berikut,
مَن جَآءَ بِٱلۡحَسَنَةِ فَلَهُۥ عَشۡرُ أَمۡثَالِهَاۖ
Artinya, “Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya.” (QS. Al-An’am [6]: 160)
Ayat di atas menjelaskan bahwa setiap satu amal kebaikan akan mendapat balasan sepuluh kali lipat.
Mengacu pada penjelasan tersebut, jika dikalkulasikan maka satu bulan puasa Ramadhan dikali 10 sama dengan 10 bulan, kemudian 6 hari puasa Syawwal dikali 10 sama dengan 2 bulan. Jadi 10 bulan ditambah 2 bulan sama dengan 12 bulan atau satu tahun.