Riwayat Sangkan Paraning Dumadi, Konsep yang Melatarbelakangi Terwujudnya Sumbu Filosofi

Galih Priatmojo Suara.Com
Sabtu, 15 Maret 2025 | 12:42 WIB
Riwayat Sangkan Paraning Dumadi, Konsep yang Melatarbelakangi Terwujudnya Sumbu Filosofi
sumbu filosofi yang terdapat di diorama tugu pal Jogja hilang, Rabu (25/3/2020). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Konsep Sangkan Paraning Dumadi juga muncul dalam sejumlah serat di antaranya Wedhatama.

Dalam tulisan Seno Sastroamidjojo di buku berjudul Wedhatama (1961), di dalam serat ini Sangkan Paraning Dumadi disebutkan lewat istilah purwa yakni wekasing jagad raya atau awalan, kemudian akhirnya alam semesta seisinya.

Konsep yang lahir dari rahim kebudayaan Jawa ini mengandung nilai religi yang tinggi dan bersifat universal.

Tak heran bila kemudian konsep ini banyak diadopsi di berbagai serat termasuk di dalam naskah Islam kejawen seperti Serat Dewa Ruci, Serat Wirid Hidayat Jati, Serat Centini serta Serat Wulangreh.

Sekaten dan Sumbu Filosofi

Di masa awal persebaran agama Islam di Jawa yang ditandai dengan berdirinya Kerajaan Demak, Sunan Kalijaga menggunakan konsep Jawa tersebut sebagai sarana dakwah sesuai dengan napas-napas keislaman.

Konsep itu oleh Sunan Kalijaga dimanifestasikan melalui tradisi membunyikan gamelan di peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW pada 12 Rabiul Awal.

Tradisi ini yang kemudian jamak dikenal dengan tradisi Sekaten yang hingga kini masih dilestarikan oleh Keraton Yogyakarta.

Tak hanya Sekaten, oleh Keraton Yogyakarta konsep Sangkan Paraning Dumadi juga diwujudkan dalam produk tata ruang keraton.

Baca Juga: Dompet Aman, Perut Kenyang: 7 Rekomendasi Bukber Hemat di Jogja

Ratusan warga berebut gunungan Grebeg Sekaten di Masjid Gede Keraton Yogyakarta, Kamis (28/09/2023). [Kontributor/Putu Ayu Palupi]
Ratusan warga berebut gunungan Grebeg Sekaten di Masjid Gede Keraton Yogyakarta, Kamis (28/09/2023). [Kontributor/Putu Ayu Palupi]

Dari sejumlah sumber sejarah, sumbu filosofi dibangun pada abad ke-18. Ide itu dicetuskan oleh Pangeran Mangkubumi atau Sultan Hamengku Buwono I.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI