Suara.com - Anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP TB Hasanuddin membantah adanya anggapan bahwa legislator dan pemerintah terburu-buru membahas RUU TNI.
Bahkan, dia mengeklaim bahwa Komisi I DPR hanya ingin segera menyelesaikan tugas.
Namun, TB menegaskan bahwa proses pembahasan RUU TNI dilakukan dengan prosedur yang sesuai dengan aturan.
"Ada diskusi yang intens, tidak asal ketok dan ini saya lihat sangat signifikan. Sangat bagus menurut hemat saya,” kata TB di Hotel Fairmount Jakarta, Sabtu (15/3/2025).
Mengenai kemungkinan pengesahan RUU TNI sebelum Idulfitri atau Lebaran, TB menyebut pihaknya tidak menjadikan hari raya sebagai batasan Waktu atau deadline.
"Apakah sebelum hari raya selesai atau sudah, saya tidak melihat ke situ ya. Ya, kalau misalnya setelah hari raya selesai, ya sudah plong atau sebelum hari raya sudah selesai, ya plong juga,” ujarnya.
Ia mengemukakan dengan segera rampungnya RUU TNI, TB Hasanuddin menyebut bahwa pihaknya bisa melakukan pembahasan mengenai draf aturan lainnya seperti RUU Penggunaan Ruang Udara dan RUU Penyiaran.
"Kalau saya, buat saya pribadi, as soon as possible itu lebih bagus," ujarnya.
![Wakil Ketua MKD DPR RI, TB Hasanuddin. [Suara.com/Bagaskara]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/12/02/38121-wakil-ketua-mkd-dpr-ri-tb-hasanuddin.jpg)
Sebelumnya, Komisi I DPR RI, khususnya anggota panja bersama dengan pemerintah menggelar rapat diam-diam membahas Revisi Undang-undang (RUU) TNI.
Baca Juga: Kenapa Pembahasan RUU TNI Digelar di Hotel Mewah? Anggota DPR: It's Not My Business
Ironisnya, pembahasan bertajuk konsinyering itu digelar di sebuah hotel mewah, yakni Hotel Fairmont, Jakarta.