Rusia Siap Gencatan Senjata dengan Ukraina Asal AS Penuhi Permintaan Ini

Eliza Gusmeri Suara.Com
Jum'at, 14 Maret 2025 | 17:12 WIB
Rusia Siap Gencatan Senjata dengan Ukraina Asal AS Penuhi Permintaan Ini
Presiden Rusia, Vladimir Putin [Xinhua]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa negaranya siap mempertimbangkan usulan Amerika Serikat untuk melakukan gencatan senjata dalam konflik berkepanjangan di Ukraina.

Namun, ia menekankan bahwa penghentian pertempuran harus mengatasi akar permasalahan yang menjadi sumber konflik sejak awal.

Dalam konferensi pers bersama Presiden Belarusia Alexander Lukashenko di Moskow pada Kamis (13/3), Putin menegaskan bahwa gencatan senjata apa pun harus dapat mengarah pada perdamaian jangka panjang.

“Kami setuju dengan usulan untuk menghentikan permusuhan, tetapi kami melihat fakta bahwa gencatan senjata ini harus dapat mengarah pada perdamaian jangka panjang dan menghilangkan penyebab awal krisis ini,” ujarnya, dilansir dari Antara, 14 Maret 2025.

Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan kesiapan negaranya untuk menyetujui gencatan senjata selama 30 hari.

Pernyataan ini disampaikan setelah pertemuan di Jeddah, Arab Saudi, yang melibatkan delegasi Ukraina serta pejabat tinggi AS, termasuk Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dan Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz.

Meskipun tidak ada jaminan keamanan yang diumumkan dalam pertemuan tersebut, Zelenskyy mengungkapkan bahwa topik tersebut telah dibahas.

Di sisi lain, Kremlin melalui juru bicara Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov, mengonfirmasi bahwa delegasi Amerika Serikat akan melakukan pembicaraan langsung dengan perwakilan Rusia di Moskow.

Baca Juga: Tarif Baja Trump Picu Ketegangan Baru dalam Perang Dagang AS-Uni Eropa

Kontak antara kedua belah pihak sudah terjalin sebelumnya, termasuk komunikasi antara Penasihat Keamanan Nasional AS Mike Waltz dan Penasihat Kepresidenan Rusia Yury Ushakov.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI