“Termasuk kepada pihak-pihak manapun yang terkait dengan peristiwa ini. Apakah direksi, apakah jajaran komisaris dan seterusnya. Apakah di jajaran subholding maupun di holdingnya,” ungkapnya.
Pemeriksaan, lanjut Harli, dilakukan agar perkara ini bisa menjadi terang benderang, dan penyidik bisa segera merampungkan pemberkasan.
“Karena memang tentu tujuan penyidikan ini kan bagaimana membuat supaya tindak pidana ini menjadi lebih terang,” tutup Harli.
Kejagung Periksa Ahok
Kejagung sebelumnya juga telah memeriksa eks Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Ahok menjalani pemeriksaan pada Kamis (13/3) kemarin.
![Mantan Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memberi pernyataan pada awak media usai menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (13/3/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/13/78763-ahok-diperiksa-kejagung-ahok-basuki-tjahaja-purnama.jpg)
Total ada 14 pertanyaan pokok yang dilontarkan penyidik Kejagung terhadap mantan Gubernur DKI ini. Ahok rampung menjalani pemeriksaan sekira pukul 18.26 WIB, atau kurang lebih 8 jam setelah masuk ke dalam ruang penyidik.
Sebagai informasi, Alfian Nasution merupakan eks Direktur Utama Pertamina. Ia menjabat dalam periode 2021-2023.
Saat ini, Alfian menjabat sebagai Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina sejak tahun 2023.
Dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina, Sub Holding dan KKKS tahun 2018-2023, Kejagung telah menjerat 9 orang tersangka.
Baca Juga: Terancam Diperiksa Lagi, Ini Alasan Kejagung Korek Peran Ahok soal Skandal Minyak Impor Pertamina
Dari 9 orang itu 6 di antaranya merupakan para petinggi Pertamina. Sementara 3 lainnya merupakan pihak swasta.