Sri Mulyani: Dari IMF hingga 4 Kali Jadi Menteri, Benarkah Akan Mundur dari Kabinet Prabowo?

Tasmalinda Suara.Com
Jum'at, 14 Maret 2025 | 21:09 WIB
Sri Mulyani: Dari IMF hingga 4 Kali Jadi Menteri, Benarkah Akan Mundur dari Kabinet Prabowo?
Menteri Sri Mulyani yang diisukan mundur dari kabinet Prabowo Subianto [instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali menjadi sorotan publik setelah isu pengunduran dirinya dari Kabinet Merah Putih beredar luas di berbagai media.

Namun, saat dimintai konfirmasi langsung oleh wartawan pada Rabu (12/3/2025) malam, Sri Mulyani hanya melemparkan senyum kecil tanpa sepatah kata pun, seolah membiarkan spekulasi terus bergulir akan dirinya.

Kala itu, Sri Mulyani baru saja menghadiri acara buka puasa bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan.

Sejumlah wartawan yang sudah menunggu di lokasi langsung menghujaninya dengan pertanyaan seputar kabar mundurnya dari jabatan Menteri Keuangan.

Namun, alih-alih memberikan jawaban tegas, ekonom kawakan yang telah menjabat di tiga era kepresidenan itu memilih diam, hanya tersenyum sembari melanjutkan langkahnya.

Sri Mulyani hanya menyebut bahwa pertemuannya dengan Prabowo saat itu hanya membahas laporan kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Namun, tak sedikit yang menduga ada perbincangan lebih dalam yang terjadi antara keduanya, terutama terkait spekulasi pengunduran dirinya.

Perjalanan Sri Mulyani yang diisukan mundur dari kabinet Prabowo [instagram]
Perjalanan Sri Mulyani yang diisukan mundur dari kabinet Prabowo [instagram]

Berikut Profil Sri Mulyani yang dikabarkan mundur dari Kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka:

Sri Mulyani Indrawati bukan sekadar nama di jajaran birokrasi Indonesia—ia adalah simbol ketegasan, reformasi, dan ketahanan ekonomi.

Baca Juga: Heboh Diisukan Mundur, Sri Mulyani Ternyata Miliki Harta Nyaris Rp80 Miliar

Lahir di Tanjung Karang, Lampung, pada 26 Agustus 1962, perjalanannya menuju panggung global dimulai dari Universitas Indonesia, tempat ia meraih gelar Sarjana Ekonomi pada 1986.

Tak berhenti di situ, ia melanjutkan pendidikannya di University of Illinois at Urbana-Champaign, Amerika Serikat, hingga meraih gelar Master of Science in Policy Economics (1990) dan Ph.D. in Economics (1992).

Kecemerlangannya dalam kebijakan fiskal, keuangan publik, dan ekonomi tenaga kerja mengantarnya ke posisi strategis di dunia internasional.

Pada 2002, ia terpilih sebagai Executive Director di International Monetary Fund (IMF), mewakili 12 negara Asia Tenggara.

Kariernya kian bersinar ketika pada 2004, ia ditunjuk sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas, sebelum akhirnya menduduki kursi Menteri Keuangan pada 2005.

Di bawah kepemimpinannya, ekonomi makro Indonesia mengalami stabilisasi, kebijakan fiskal tetap prudent, serta kepercayaan investor semakin meningkat.

Reformasi Kementerian Keuangan yang ia pimpin menjadi salah satu tonggak penting modernisasi birokrasi di Indonesia.

Berkat pencapaiannya, ia dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia tahun 2006 oleh Emerging Markets Forum dan meraih berbagai penghargaan prestisius, termasuk masuk dalam daftar wanita paling berpengaruh di dunia versi Forbes.

Namun, kiprah Sri Mulyani tak hanya berkutat di dalam negeri.

Pada 2010, ia dipercaya sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia, membawa kebijakan-kebijakan ekonomi inklusif ke tingkat global.

Enam tahun kemudian, Presiden Joko Widodo kembali memanggilnya untuk menjabat sebagai Menteri Keuangan, menjadikannya salah satu tokoh ekonomi paling berpengaruh dalam kabinet.

Selama kepemimpinannya, ia berhasil membawa Indonesia melewati berbagai tantangan ekonomi, termasuk krisis akibat pandemi Covid-19.

Tak heran jika berbagai penghargaan terus mengalir kepadanya, seperti "Finance Minister of the Year - East Asia Pacific" yang diberikan oleh Global Markets pada 2018, 2019, dan 2020.

Tak hanya di ranah pemerintahan, Sri Mulyani juga aktif dalam berbagai organisasi global, seperti World Economic Forum dan UNICEF. Dedikasinya dalam ekonomi dan perubahan iklim membawanya menjadi Co-Chair Coalition of Finance Ministers for Climate Action (CFMCA) pada 2021-2023.

Sri Mulyani buka puasa bersama Presiden Prabowo Subianto, yang diisukan mundur dari kabinet [instagram]
Sri Mulyani buka puasa bersama Presiden Prabowo Subianto, yang diisukan mundur dari kabinet [instagram]

Puncak pengakuan atas kiprahnya datang pada Desember 2023, ketika ia dianugerahi gelar kehormatan Honoris Causa Doctor of Laws dari Australian National University (ANU).

Kemudian, pada Oktober 2024, dalam sebuah rekor kepemimpinan, ia kembali dipercaya sebagai Menteri Keuangan di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto—menjadikannya salah satu menteri keuangan terlama yang pernah menjabat dalam sejarah Indonesia.

Dengan segudang pencapaian dan pengaruhnya yang mendunia, Sri Mulyani bukan hanya sosok teknokrat ulung, tetapi juga simbol ketahanan dan kecerdasan di tengah dinamika ekonomi global.

Ke mana langkahnya akan menuju selanjutnya setelah sempat diisukan mundur? Dunia pun menanti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI