Bencana Kemanusiaan Mengintai: Pemotongan Dana Bantuan USAID Ancam Nyawa Jutaan Orang

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Jum'at, 14 Maret 2025 | 03:15 WIB
Bencana Kemanusiaan Mengintai: Pemotongan Dana Bantuan USAID Ancam Nyawa Jutaan Orang
Ilustrasi Bendera Amerika Serikat. (Pexels/Element5 Digital)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemotongan bantuan luar negeri AS di bawah Presiden Donald Trump telah menyebabkan "guncangan dahsyat" bagi kerja kemanusiaan global, kata seorang kepala badan PBB pada hari Rabu, memperingatkan bahwa "banyak orang akan meninggal" sebagai akibatnya.

Tom Fletcher, kepala Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), memperkirakan bahwa 300 juta orang atau lebih membutuhkan dukungan kemanusiaan di seluruh dunia, dan bahwa "laju dan skala pemotongan dana yang kita hadapi, tentu saja, merupakan guncangan dahsyat bagi sektor ini."

"Banyak yang akan meninggal karena bantuan itu mengering," katanya dalam konferensi pers.

Donald Trump (x.com)
Donald Trump (x.com)

Sejak Trump kembali menjabat pada bulan Januari, Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) telah menjadi sasaran utama upaya pemerintahannya untuk memangkas pengeluaran pemerintah, dengan efek berantai yang sudah terasa di seluruh dunia.

Setelah membekukan semua bantuan luar negeri untuk ditinjau, Departemen Luar Negeri AS mengatakan minggu lalu akan mengakhiri 83 persen kontrak USAID.

"Di seluruh keluarga PBB dan mitra kami, kami membuat pilihan sulit setiap hari tentang kehidupan mana yang harus kami prioritaskan, kehidupan mana yang harus kami coba selamatkan," kata Fletcher, sambil mengakui bahwa "kami telah... terlalu bergantung pada pendanaan AS."

Pada bulan Desember, PBB memperkirakan $47,4 miliar akan dibutuhkan untuk bantuan kemanusiaan pada tahun 2025, meskipun jumlah tersebut hanya cukup untuk mendukung sekitar 190 juta orang yang membutuhkan.

Tanpa pendanaan AS, yang menurut Fletcher "telah menyelamatkan ratusan juta jiwa," perkiraan jangkauan bantuan kemanusiaan PBB telah berkurang lagi.

"Saya memiliki rekan-rekan di Jenewa saat ini yang mencoba mengidentifikasi bagaimana kita dapat memprioritaskan penyelamatan 100 juta jiwa dan berapa biaya yang akan kita keluarkan tahun mendatang."

Baca Juga: Pasar Dagang Amerika Memanas, IHSG Diprediksi Menguat Tipis Hari Ini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI