Suara.com - Presiden Prabowo Subianto melempar kelakar mengenai Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin yang tengah mengejar-ngejar orang.
Kelakar itu disampaikan Prabowo saat menanyakan kehadiran Burhanuddin di acara silaturahmi dan diskusi panel bersama para rektor di Istana Kepresidenan Jakarta.
Mulanya Prabowo menyebut satu per satu pejabat yang hadir di acara tersebut. Mulai dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo hingga Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Prabowo lantas mencari keberadaan Burhanuddin yang tidak hadir di acara.
"Jaksa Agung nggak hadir ya?" tanya Prabowo, Kamis (13/3/2025).
Prabowo lantas berkelalar ketidakhadiran Burhanuddin lantaran tengah mengejar-ngejar orang.
"Lagi ngejar-ngejar orang," ujar Prabowo.
Prabowo kemudian menjelaskan alasan dirinya mengundang para rektor ke Istana.
"Saudara-saudara sekalian, saya mengundang saudara-saudara sore hari ini untuk memberi penjelasan tentang apa yang sudah kita kerjakan, apa yang akan kita kerjakan dalam waktu yang akan datang, dan tentang keadaan, keadaan yang berlaku, di bangsa kita, dan keadaan yang berlaku di tingkat global di dunia," tutur Prabowo.
"Karena apa yang terjadi di dunia akan mempengaruh kita sehingga kita patut untuk memahami apa yang sedang terjadi," sambungnya.

Bahas Pendidikan
Presiden Prabowo Subianto mengundang para rektor dan pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta ke Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis.
Berdasarkan keterangan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana undangan tersebut dalam rangka melaksanalan silaturahmi dan diskusi panel.
"Presiden Prabowo Subianto akan melakukan silaturahmi dan diskusi panel dengan para rektor serta pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta di Istana Kepresidenan Jakarta, pada besok Kamis, 13 Maret 2025, pukul 16.30 WIB," kata Yusuf dalam keterangannya, Rabu (12/3/2025).
Yusuf mengatakan acara silaturahmi dan diskusi panel bertujuan untuk mempererat komunikasi antara pemerintah dan kalangan akademisi dalam rangka memperkuat kolaborasi strategis di bidang pendidikan tinggi, riset, dan inovasi.
"Panel diskusi antara presiden dengan kalangan akademi juga dibuka guna membahas langkah-langkah konkret dalam memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan arah kebijakan nasional," kata Yusuf.