Tak hanya dalam pertempuran darat, meriam modern juga memainkan peran penting dalam pertempuran laut.
Angkatan Laut Britania Raya merupakan salah satu kekuatan yang pertama kali mengadopsi penggunaan meriam kapal perang sebagai senjata utama untuk menghadapi musuh di lautan.
Dengan inovasi pada laras dan sistem amunisi, meriam kapal perang menjadi senjata yang semakin mematikan.
Di Nusantara, teknologi meriam diperkirakan masuk pertama kali melalui ekspedisi Mongol pada tahun 1293.
Kerajaan Majapahit kemudian mengembangkan meriam cetbang, yang merupakan varian lokal berbasis teknologi Tiongkok dan Timur Tengah.
Pada abad ke-16 hingga 18, Kesultanan Melayu menggunakan meriam cetbang dalam berbagai pertempuran maritim dan darat.
Desain meriam nusantara berbeda dari Eropa, dengan ornamen khas dan kemampuan yang disesuaikan dengan medan pertempuran lokal.
Hingga saat ini, meriam modern tetap menjadi bagian penting dalam sistem pertahanan militer di berbagai negara.
Teknologi yang semakin canggih memungkinkan penggunaan meriam otomatis, yang dikendalikan dengan sistem digital untuk meningkatkan efisiensi dan daya tembak.