“Ini kasus lama,” tegasnya yang merujuk pada skandal yang kini menjerat sejumlah petinggi subholding Pertamina.
Ia menyebut dirinya hanya seorang komisaris dan bukan direktur Utama sehingga perannya terbatas dalam membongkar permainan kotor tersebut.
Ahok bahkan menyindir adanya kekuatan besar yang turut bermain dalam kasus ini, mengindikasikan bahwa praktik korupsi di sektor migas tak hanya melibatkan internal Pertamina, tetapi juga pihak-pihak berkepentingan di tingkat yang lebih tinggi.
“Ini ada tangan yang berkuasa ikut main", ucapnya mengisyaratkan jika skandal ini lebih dalam dari yang terlihat publik.
7. Ahok bongkar kejanggalan tender BBM di Pertamina: Saya Tegur, Tapi Tak Digubris
Dalam salah satu podcast lainnya, Ahok juga kembali mengungkap keluh kesahnya selama menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina.
Ia mengaku sering mengingatkan jajaran direksi mengenai berbagai kejanggalan dalam proses tender BBM, namun peringatannya seolah hanya angin lalu.
"Setiap saya tegur, mereka hanya menjawab, 'iya pak, iya pak,' tetapi tetap tidak mengindahkan," ujarnya dengan nada kesal.
Ahok merasa bahwa meskipun ia berada di posisi strategis sebagai Komisaris Utama sejak 25 November 2019 hingga 2 Februari 2024 namun kewenangannya tetap terbatas.
Ia tidak bisa langsung memberhentikan atau mengangkat pejabat di anak perusahaan Pertamina, karena keputusan tersebut sepenuhnya berada di tangan Menteri BUMN.