Mengapa Muhammadiyah dan NU Bisa Berbeda dalam Menentukan Idul Fitri?

Denada S Putri Suara.Com
Kamis, 13 Maret 2025 | 13:41 WIB
Mengapa Muhammadiyah dan NU Bisa Berbeda dalam Menentukan Idul Fitri?
Bendera NU dan Muhammadiyah. [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kriteria wujudul hilal yang digunakan oleh Muhammadiyah lebih inklusif, sehingga memungkinkan terjadinya perbedaan dengan kriteria yang digunakan dalam rukyatul hilal.

Kriteria yang ditetapkan dalam sidang isbat biasanya lebih konservatif, yaitu mengharuskan hilal terlihat secara kasatmata atau dengan alat bantu optik.

Sidang Isbat

Upaya Mencari Titik TemuSidang isbat yang diselenggarakan oleh pemerintah merupakan upaya untuk mencari titik temu antara berbagai metode dan kriteria yang digunakan oleh organisasi Islam.

Sidang ini menjadi forum penting untuk berdiskusi dan bermusyawarah dalam menentukan awal bulan Hijriah.
NU sangat menghormati hasil sidang isbat, dan menganggap itu sebagai bentuk dari keputusan Ulil amri.

Menjaga Ukhuwah Islamiyah: Pentingnya Toleransi

Perbedaan dalam penetapan Idul Fitri adalah hal yang wajar dalam Islam. Kedua metode memiliki dasar yang kuat dalam ajaran agama, dan keduanya diakui sah.

  • Toleransi dan saling menghormati perbedaan adalah kunci untuk menjaga persatuan umat Islam.
  • Para tokoh agama selalu menekankan pentingnya ukhuwah Islamiyah, yaitu persaudaraan sesama umat Islam.
  • Perbedaan ini seharusnya menjadi rahmat, bukan penyebab perpecahan.
  • Dengan memahami perbedaan metode ini, kita bisa menyikapi perbedaan penetapan idul fitri dengan bijak.

Pemahaman yang lebih mendalam tentang perbedaan metode dan kriteria yang digunakan, diharapkan umat Islam dapat menyikapi perbedaan penetapan Idul Fitri dengan bijak dan tetap menjaga ukhuwah Islamiyah.

Baca Juga: Bacaan Doa Takbiran Idul Fitri Lengkap Arab dan Artinya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI