Suara.com - Hari Raya Idul Fitri merupakan momentum yang ditunggu-tunggu umat Islam setelah sebulan lamanya berpuasa Ramadan. Lantas, kapan Lebaran Idul Fitri 2025 di Indonesia?
Penetapan Hari Raya Idul Fitri di Indonesia tidak hanya dilakukan oleh pemerintah. Ada beberapa organisasi Islam yang juga menetapkan awal Ramadan hingga Idul Fitri dengan metode atau cara yang sah menurut ajaran Islam.
Bagaimana dengan Nahdlatul Ulama (NU)? Ormas Islam dengan warga paling banyak ini menentukan awal Ramadan dan Idul Fitri dengan metode yang sama dengan pemerintah, yakni rukyatul hilal dan hisab.
Jika begitu, tentu saja Lebaran Idul Fitri 2025 versi NU akan menunggu sidang isbat, sepertinya halnya pemerintah.
Pemerintah sendiri akan menetapkan 1 Syawal 1446 H atau Idul Fitri 2025 melalui sidang isbat, sidang yang menjadi penentu awal Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.
Sidang isbat merupakan forum resmi yang menetapkan dalil syar’i di hadapan majelis hakim untuk mengesahkan suatu peristiwa atau kebenaran yang terjadi.
Di Indonesia, sidang isbat lebih dikenal sebagai proses penentuan awal Bulan Ramadan, Idul Fitri, dan Idul Adha. Tradisi itu telah dilakukan sejak tahun 1950 dan menjadi acuan utama bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah puasa dan hari raya.
Pelaksanaan sidang isbat tahun ini akan mengacu pada metode rukyatul hilal, dengan mempertimbangkan hasil pemantauan langsung serta perhitungan astronomis. Konfirmasi lapangan akan dilakukan di 99 titik pengamatan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Pemantauan rukyatul hilal akan dilakukan oleh Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) di berbagai daerah, bekerja sama dengan Kemenag Kabupaten/Kota, Peradilan Agama, organisasi masyarakat (ormas) Islam, serta instansi terkait lainnya.
Sidang isbat biasanya dijadwalkan berlangsung pada akhir bulan Ramadan atau tanggal 29 Ramadan 1446 H. Tanggal itu bertepatan dengan 29 Maret 2025 karena puasa dimulai sejak tanggal 1 Maret.