Makna dan Sejarah Idul Fitri: Bukan Sekadar Salat Ied dan Maaf-maafan, Ini Kisah Lengkapnya!

Eliza Gusmeri Suara.Com
Kamis, 13 Maret 2025 | 13:03 WIB
Makna dan Sejarah Idul Fitri: Bukan Sekadar Salat Ied dan Maaf-maafan, Ini Kisah Lengkapnya!
Bukan sekadar momen spiritual, Idul Fitri memiliki makna dan sejarah [pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Idul Fitri merupakan salah satu hari raya besar bagi umat Islam yang dirayakan setiap tanggal 1 Syawal dalam kalender Hijriyah.

Hari raya ini menjadi momen penting bagi umat Muslim di seluruh dunia sebagai tanda berakhirnya ibadah puasa selama bulan Ramadan.

Selain menjadi momen spiritual, Idul Fitri juga memiliki nilai sosial dan budaya yang erat dengan tradisi masyarakat di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Sejarah Perayaan Idul Fitri dalam Islam

Perayaan Idul Fitri telah ada sejak masa Nabi Muhammad SAW. Menurut riwayat, ketika Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, beliau mendapati masyarakat setempat merayakan dua hari besar dengan suka cita.

Nabi Muhammad SAW kemudian bersabda bahwa Allah SWT telah menggantikan dua hari tersebut dengan hari raya yang lebih baik, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.

Sejak saat itu, umat Islam merayakan Idul Fitri dengan melaksanakan salat Idul Fitri di pagi hari, diikuti dengan tradisi bermaaf-maafan dan memberikan sedekah kepada fakir miskin dalam bentuk zakat fitrah.

Sejarah Idul Fitri dalam Tradisi Indonesia

Menyediakan kue menjadi tradisi saat Idul Fitri [pixabay]
Menyediakan kue menjadi tradisi saat Idul Fitri [pixabay]

Istilah "Lebaran" yang sering digunakan di Indonesia untuk menyebut Idul Fitri ternyata tidak berasal dari bahasa Arab, melainkan dari tradisi umat Hindu di Jawa.

Baca Juga: Bacaan Doa Takbiran Idul Fitri Lengkap Arab dan Artinya

Menurut pendapat MA. Salmun dalam artikel yang dimuat di majalah "Sunda" pada tahun 1954, istilah "lebaran" memiliki arti selesai, usai, atau habis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI