Suara.com - Umat Islam di Indonesia menjalankan ibadah puasa di bulan ramadhan 1446 Hijriah atau 2025 Masehi berbarengan.
Antara pemerintah, NU, Muhammadiyah, dan ormas Islam lainnya sepakat 1 Ramadhan 1446 H dimulai pada 1 Maret 2025.
Lalu bagaimana dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri 1446 H? Apakah akan dirayakan secara serempak atau justru berbeda?
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menetapkan 1 Syawal 1446 Hijriah berdasarkan metode hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah.
Dengan hisab, Muhammadiyah mengatakan dapat menghitung posisi-posisi geometris benda-benda langit guna menentukan penjadwalan waktu di muka bumi, sehingga dapat membuat perhitungan awal bulan kamariah dan penanggalan.
Dalam penentuan awal bulan kamariah, Muhammadiyah tidak mendasarkan pada metode hisab urfi, karena perhitungannya didasarkan pada peredaran Bulan dan Bumi rata-rata dalam mengelilingi Matahari.
Sehingga menghitung umur bulan secara tetap, yakni pematokan hari dalam bulan-bulan hijriyah sebanyak 30 hari untuk bulan ganjil (bulan ke-1, 3, 5, 7, 9, 11) dan 29 hari untuk bulan genap (bulan ke-2, 4, 6, 8, 10, 12) secara terus menerus dalam satu tahun, kecuali bulan Zulhijah pada tahun kabisat berjumlah 30 hari.
Berdasarkan metode tersebut PP Muhammadiyah menyebut ijtimak jelang Syawal 1446 H terjadi pada Sabtu, 29 Maret 2025, pukul 17:59:51 WIB.
Pada saat matahari terbenam di Yogyakarta, hilal belum wujud karena masih berada di bawah ufuk (-01° 59' 04").
Baca Juga: 50 Template Kartu Ucapan Idul Fitri Cantik dan Kekinian, Bisa Diedit!
"Oleh karena itu, bulan Ramadhan disempurnakan menjadi 30 hari (istikmal), dan 1 Syawal 1446 H ditetapkan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025," dikutip dari pernyataan resmi PP Muhammadiyah.