Suara.com - Membaca takbir saat Idul Fitri adalah kebiasaan yang berakar kuat dalam tradisi Islam.
Takbir mulai dikumandangkan sejak terbenam matahari hingga pelaksanaan salat Idul Fitri.
Cara pembacaan takbir dapat dilakukan sendiri maupun bersama-sama di masjid, rumah, atau tempat umum.
Lafaz Takbir yang umum dibaca adalah "Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaaha Illallaahu Wallaahu Akbar. Allahu Akbar Walillaahil Hamd."
Takbir Keliling
Di beberapa daerah, terdapat tradisi takbir keliling, di mana umat Islam berjalan bersama sambil mengumandangkan takbir.
Membaca takbir saat Idul Fitri memiliki keutamaan spiritual dan sosial yang mendalam dalam Islam.
Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Bentuk Syukur dan Pengagungan Allah
- Takbir (الله أكبر) merupakan ekspresi pengakuan atas kebesaran Allah sebagai puncak ketaatan setelah sebulan berpuasa.
- Lafaz ini menegaskan kembali komitmen ketauhidan dan penghambaan diri kepada sang pencipta.
2. Pensucian Diri
- Takbir menjadi simbol penyucian jiwa dari dosa setelah menjalani ibadah Ramadan.
- Dalam konteks Idul Fitri, takbir mengiringi proses "kembali ke fitrah" dengan membersihkan hati dari dendam dan kesalahan.
3. Mempererat Persaudaraan
- Pembacaan takbir secara berjamaah (seperti dalam Takbir Keliling) menciptakan kebersamaan dan solidaritas antarsesama muslim.
- Kegiatan ini juga menjadi sarana silaturahmi, terutama saat masyarakat berkumpul di masjid atau lingkungan sekitar.
4. Penanda Kemenangan Spiritual
- Gema takbir menandai keberhasilan umat Islam mengalahkan hawa nafsu selama Ramadan.
- Sebagaimana disebutkan dalam ucapan Idul Fitri: "The time has come for every soul to purify heart" (saatnya menyucikan hati).
5. Dimensi Dakwah
- Takbir yang dikumandangkan secara terbuka menjadi bentuk syiar Islam yang memperkuat identitas keagamaan.
- Aktivitas seperti lomba takbir keliling juga mendorong partisipasi generasi muda dalam tradisi keislaman.
6. Ketaatan pada Sunnah
- Meskipun pelaksanaan takbir bisa disesuaikan dengan kondisi (misalnya saat pandemi), esensinya tetap dipertahankan sebagai ibadah yang dianjurkan.
- Salat Idul Fitri dan takbir di rumah tetap sah selama situasi mengharuskan, namun tak mengurangi makna pengagungan kepada Allah.
Dengan demikian, takbir bukan sekadar ritual, tetapi juga refleksi kemenangan spiritual dan ikatan sosial yang menguatkan ukhuwah islamiyah.
![Ilustrasi - Keutamaan Membaca Takbir Saat Idul Fitri. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/12/98873-keutamaan-membaca-takbir-saat-idul-fitri.jpg)
Tata Cara Salat Idul Fitri
Salat Idul Fitri terdiri dari dua rakaat dengan tambahan takbir-takbir tertentu. Berikut langkah-langkahnya:
1. Rakaat Pertama
- Niat: Berniat dalam hati untuk melaksanakan salat Idulfitri.
Contoh niat: "Usholli sunnatan li ‘idil fitri rak‘ataini(imaman/makmuman) lillahi ta‘ala".
Artinya: "Aku berniat salat sunnah Idulfitri dua rakaat (sebagai imam/makmum) karena Allah Ta’ala".
- Takbiratul Ihram: Mengucapkan "Allahu Akbar" sambil mengangkat tangan untuk memulai salat.
- Takbir Zawaid (Tambahan): Setelah takbiratul ihram, dilanjutkan dengan 7 kali takbir (termasuk takbiratul ihram dihitung satu).
Setiap takbir diucapkan "Allahu Akbar" sambil mengangkat tangan, lalu jeda sejenak untuk membaca doa atau dzikir (misalnya "Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar").
- Membaca Al-Fatihah: Setelah takbir tambahan selesai, imam membaca Surat Al-Fatihah diikuti surat pendek (disunnahkan Surat Al-A’la atau surat lain).
- Rukuk, I’tidal, Sujud: Melanjutkan gerakan salat seperti biasa hingga berdiri untuk rakaat kedua.
2. Rakaat Kedua
- Takbir untuk Berdiri: Berdiri sambil mengucapkan "Allahu Akbar".
- Takbir Zawaid: Dilakukan 5 kali takbir (di luar takbir saat berdiri). Setiap takbir diucapkan "Allahu Akbar" sambil mengangkat tangan, dengan jeda untuk dzikir seperti pada rakaat pertama.
- Membaca Al-Fatihah: Dilanjutkan dengan bacaan Surat Al-Fatihah dan surat pendek (disunnahkan Surat Al-Ghasyiyah atau surat lain).
- Rukuk, I’tidal, Sujud: Melanjutkan gerakan salat hingga duduk tasyahud akhir.
- Tasyahud dan Salam: Membaca tasyahud akhir, shalawat, lalu salam ke kanan dan kiri seperti salat biasa.