Amplop Cokelat yang Diterima Herman Khaeron saat Rapat Bareng Pertamina Berisi Uang, Komisi VI Beri Penjelasan

Rabu, 12 Maret 2025 | 15:43 WIB
Amplop Cokelat yang Diterima Herman Khaeron saat Rapat Bareng Pertamina Berisi Uang, Komisi VI Beri Penjelasan
Sebuah potongan video memperlihatkan Anggota Komisi VI DPR RI fraksi Demokrat, Herman Khaeron, menerima sebuah amplop cokelat terang-terangan di atas meja saat rapat Komisi VI DPR RI bersama Dirut PT Pertamina Persero, Selasa (11/3/2025) kemarin. (tangkap layar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah potongan video memperlihatkan Anggota Komisi VI DPR RI fraksi Demokrat, Herman Khaeron, menerima sebuah amplop cokelat terang-terangan di atas meja saat rapat Komisi VI DPR RI bersama Dirut PT Pertamina Persero, Selasa (11/3/2025) kemarin.

Video tersebut pun membuat heboh media sosial dengan narasi "Amplop Coklat di Bawah Meja Saat Sidang di Senayan, Netizen Heboh".

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade pun angkat bicara. Ia menegaskan jika adanya hal tersebut sebagai narasi sesat yang disebarkan di media sosial.

"Waktu Pak Darmadi bicara di pojok kiri, ada bapak batik warna kuning terima amplop warna cokelat ya. Kan kemarin itu viral. Dan narasi ini adalah narasi sesat yang seakan-akan dibangun opininya bahwa rapat dengan Pertamina kemarin bahwa anggota Komisi VI nerima amplop," kata Andre dalam Rapat Komisi VI DPR bersama Dirut PT Perusahaan Gas Negara dan PT Pertamina Hulu Energi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/3/2025).

Ia mengatakan, jika amplop cokelat yang diterima adalah uang Surat Perintah Perjalanan Dinas atau SPPD.

"Padahal saya ingin sampaikan bahwa amplop cokelat yang diterima anggota Komisi VI itu, dengan bapak berbatik kuning itu, itu adalah amplop yang merupakan uang SPPD di mana bapak batik baju kuning itu menandatangani SPPD itu soal perjalanan dinasnya. Kebetulan amplopnya belum diambil, minggu lalu perjalanan dinasnya, baru kemarin ditandatangani dan diambil," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi VI Herman Khaeron selaku pihak yang menerima amplop itu pun turut angkat bicara. Ia mengaku geli dengan adanya narasi di medsos.

Ketua DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron. (Suara.com/Bagaskara)
Ketua DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron. (Suara.com/Bagaskara)

"Saya itu membacanya geli gitu, karena saya kemarin memang mengkritisi kalau ada oknum yang mereka melakukan tindakan-tindakan melanggar hukum dan korup setuju untuk ditindaklanjuti oleh APH dan berikan sanksi seberat-beratnya," kara Herman.

Ia mengatakan dirinya belum mengambil uang SPPD untuk minggu lalu. Maka alhasil ia baru berkesempatan menandatangani pengambilan uang SPPD itu di atas meja dalam rapat.

Baca Juga: Komisi VI DPR Bentuk Panja BP Batam, Andre Rosiade: Warga Ada Masalah, Adukan ke Kami

"Maka ya saya tidak pernah ada pemikiran jelek, tidak pernah ada berpikir apapun saya menandatangani di sini dan saya terima SPPD saya di meja sini gitu, dengan batik baju kuning," katanya.

"Jadi kalau kemudian muncul tiba-tiba di medsos dibuatkan seolah-olah terjadi rapat dengan sesuatu hal yang disebutkan oleh mereka itu, menurut saya itu adalah fitnah yang keji. Itulah menurut saya perlawanan-perlawanan proxy terhadap kekuatan kita yang ingin memperbaiki bangsa dan negara, terutama Pertamina pada waktu kemarin kita rapat dengan mereka," sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI