AS Pulihkan Bantuan untuk Ukraina Setelah Pembicaraan di Arab Saudi

Bella Suara.Com
Rabu, 12 Maret 2025 | 10:14 WIB
AS Pulihkan Bantuan untuk Ukraina Setelah Pembicaraan di Arab Saudi
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (x.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Namun, serangan ini juga menyebabkan korban jiwa, dengan laporan tiga orang tewas akibat serangan drone tersebut. Militer Rusia menyatakan telah menembak jatuh 337 drone di berbagai lokasi di negaranya. Kremlin belum memberikan respons resmi terhadap tawaran gencatan senjata terbatas dari Ukraina.

Presiden Trump diketahui meningkatkan tekanan terhadap Ukraina untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung sejak 2022.

Beberapa pekan sebelumnya, Washington sempat menangguhkan bantuan militer dan intelijen sebagai bentuk tekanan terhadap Kyiv agar lebih kooperatif dalam perundingan perdamaian. Kini, dengan adanya kesepakatan baru, bantuan tersebut kembali dipulihkan.

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, yang hadir dalam pertemuan di Jeddah, menegaskan bahwa Amerika Serikat tetap mendukung Ukraina, tetapi menginginkan adanya konsesi dari kedua belah pihak untuk mencapai perdamaian.

“Anda tidak akan mendapatkan gencatan senjata dan mengakhiri perang ini kecuali kedua belah pihak membuat kompromi,” ujarnya kepada wartawan.

Meskipun ada harapan baru untuk perundingan damai, belum ada kejelasan mengenai bagaimana Rusia akan menanggapi usulan ini.

Juru bicara Kremlin Dmitri Peskov menghindari memberikan komentar langsung terkait sikap Rusia terhadap gencatan senjata dan mengatakan bahwa posisi mereka akan ditentukan setelah mengetahui detail kesepakatan dari Ukraina dan AS.

Dengan berbagai dinamika yang terjadi, perundingan di Jeddah dianggap sebagai langkah awal menuju deeskalasi konflik. Namun, masih perlu dilihat apakah Rusia akan menerima tawaran gencatan senjata ini atau tetap mempertahankan posisinya di medan perang.

Baca Juga: Departemen Pendidikan AS Siap untuk Memberhentikan Hampir Setengah dari Stafnya: Itu Mandat Presiden

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI