Tiongkok, Rusia, Iran Gelar Latihan Militer di Tengah Ketegangan Nuklir dan Ancaman Houthi

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Rabu, 12 Maret 2025 | 09:05 WIB
Tiongkok, Rusia, Iran Gelar Latihan Militer di Tengah Ketegangan Nuklir dan Ancaman Houthi
Ilustrasi militer (freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tiongkok, Iran, dan Rusia menggelar latihan angkatan laut gabungan pada hari Selasa di Timur Tengah, sebagai unjuk kekuatan di kawasan yang masih gelisah atas program nuklir Teheran yang berkembang pesat dan saat milisi Houthi Yaman mengancam akan melakukan serangan baru terhadap kapal.

Latihan gabungan tersebut, yang disebut Sabuk Keamanan Maritim 2025, berlangsung di Teluk Oman dekat Selat Hormuz yang strategis, muara sempit Teluk Arab yang dilalui seperlima dari seluruh minyak mentah yang diperdagangkan di seluruh dunia.

Tentara Rusia
Tentara Rusia

Di masa lalu, wilayah di sekitar selat tersebut telah menyaksikan Iran menyita kapal-kapal komersial dan melancarkan serangan yang diduga terjadi sejak Presiden Donald Trump pertama kali secara sepihak menarik Amerika dari kesepakatan nuklir Teheran dengan negara-negara besar dunia.

Latihan tersebut menandai tahun kelima ketiga negara tersebut ikut serta dalam latihan tersebut.

Latihan tahun ini kemungkinan memicu peringatan pada hari Senin malam dari pusat Operasi Perdagangan Maritim Inggris milik militer Inggris, yang mengatakan ada gangguan GPS di selat tersebut, dengan gangguan yang berlangsung selama beberapa jam dan memaksa awak kapal untuk mengandalkan metode navigasi cadangan.

"Ini kemungkinan merupakan gangguan GPS untuk mengurangi kemampuan penargetan pesawat nirawak dan rudal," tulis Shaun Robertson, seorang analis intelijen di EOS Risk Group.

"Namun, gangguan sistem navigasi elektronik telah dilaporkan di wilayah ini sebelumnya selama periode meningkatnya ketegangan dan latihan militer."

Kementerian Pertahanan Rusia mengidentifikasi kapal yang dikirimnya ke latihan tersebut sebagai korvet Rezky dan Pahlawan Federasi Rusia Aldar Tsydenzhapov, serta kapal tanker Pechenega.

Kementerian Pertahanan Tiongkok mengatakan telah mengirim kapal perusak berpeluru kendali Baotou dan kapal pasokan komprehensif Gaoyouhu.

Baca Juga: Kebocoran Radioaktif di Reaktor Nuklir Terbesar Eropa: Seberapa Bahaya?

Seorang tentara berjaga di depan Balai Agung Rakyat, Beijing, China. ANTARA/M. Irfan Ilmie/aa
Seorang tentara berjaga di depan Balai Agung Rakyat, Beijing, China. ANTARA/M. Irfan Ilmie/aa

Keduanya tidak menyebutkan jumlah personel yang terlibat. Baik Tiongkok maupun Rusia tidak secara aktif berpatroli di Timur Tengah yang lebih luas, yang jalur perairannya tetap penting untuk pasokan energi global.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI