Kejahatan Tak Terbayangkan Terjadi di Pesisir Suriah: Saksi Mata Memohon Bantuan Internasional!

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Rabu, 12 Maret 2025 | 02:30 WIB
Kejahatan Tak Terbayangkan Terjadi di Pesisir Suriah: Saksi Mata Memohon Bantuan Internasional!
Tiga orang tewas dan satu orang lainnya terluka pada Sabtu (14/12/2024) dalam sebuah penyergapan yang dilakukan oleh pasukan rezim Assad yang digulingkan terhadap pasukan pemerintah sementara di provinsi Latakia, Suriah, menurut laporan dari pihak keamanan. /ANTARA/Anadolu/py
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kelompok militan di berbagai kota di Suriah terus melakukan kejahatan dan genosida serta meninggalkan jasad korban di lembah dan pegunungan dengan tujuan menyembunyikan kejahatan mereka, demikian dilaporkan sumber lokal di Suriah.

Kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh kelompok bersenjata di wilayah pesisir Suriah, yang belum pernah terlihat sebelumnya dalam sejarah, sedang terjadi, demikian dilaporkan Al-Mayadeen.

Menurut laporan tersebut, operasi genosida sedang berlangsung di seluruh desa, dan para saksi mata menyerukan dukungan internasional dan pembentukan komite pencari fakta internasional untuk menindaklanjuti operasi ini di wilayah pesisir Suriah.

ilustrasi perang (freepik/liuzishan)
ilustrasi perang (freepik/liuzishan)

Para pembunuh merekam kejahatan mereka di wilayah pesisir dan menerbitkan serta membanggakannya; masyarakat internasional harus mendukung kami, kami telah membayar harga yang mahal di pantai Suriah dan kami masih membayar harganya tanpa mengetahui alasannya, kata para saksi mata.

Sumber lokal melaporkan bahwa kelompok teroris di Suriah meninggalkan jasad di pegunungan dan lembah untuk menyembunyikan kejahatan mereka.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan pada hari Senin bahwa jumlah total warga sipil yang tewas mencapai 973, termasuk wanita dan anak-anak.

Observatorium tersebut menambahkan bahwa pembunuhan, eksekusi di lapangan, dan operasi pembersihan etnis terus berlangsung setelah bentrokan berdarah antara militan yang dipimpin HTS dan kelompok oposisi bersenjata yang setia kepada mantan Presiden Bashar al-Assad.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI