Suara.com - Kementerian Sosial (Kemensos) menggandeng Kementerian Agama (Kemenag) untuk menyusun kurikulum pendidikan karakter pada Sekolah Rakyat. Selain itu, Kemenag juga akan mengisi pos-pos satuan tugas rekrutmen tenaga pengajar keagamaan agar kompetensi guru yang diharapkan sesuai standar.
"Kami nanti sekali lagi akan meminta Pak Menteri Agama untuk menunjuk perwakilannya yang akan mendampingi kami, baik di bagian tim pelaksana maupun di Satgas," ucap Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dalam keterangannya, Selasa (11/3/2025).
Gus Ipul menambahkan, Kemensos juga telah membentuk tim formatur Sekolah Rakyat yang terdiri dari tim pengarah, tim pelaksana, dan tim ahli. Pada tim pelaksana terdapat berbagai satuan tugas yang akan memainkan peran masing-masing dalam menyukseskan pendirian Sekolah Rakyat.
“Jadi mungkin nanti ada Satgas rekrutmen guru, juga ada Satgas rekrutmen siswa, mungkin juga Satgas kurikulum sekolah berasrama. Itu nanti kami memohon bantuannya,” ujarnya
Ia menegaskan kehadiran sekolah rakyat menjadi bentuk negara memuliakan warga miskin serta memfasilitasi kebangkitan rakyat kecil.
“Sebab selama 100 tahun Indonesia merdeka, tanpa ada kebangkitan wong cilik dan kebangkitan keluarga miskin, maka kesejahteraan sosial tidak akan tercapai,” katanya.
Gus Ipul menuturkan, secara faktual terdapat transmisi kemiskinan antargenerasi pada masyarakat Indonesia. Banyak orangtua berpendidikan rendah yang hidup dalam kemiskinan cenderung memiliki anak dengan pendidikan rendah juga di masa depan.
Untuk itu, sekolah rakyat ditujukan untuk memutus mata rantai transmisi kemiskinan.
“Kita ingin menghadirkan lulusan yang cerdas, intelektual yang tangguh karakternya dan kuat mentalnya. Anak-anak yang hidup dalam kemiskinan jika diberikan kesempatan, maka akan menjadi anak tangguh,” ucap Gus Ipul.
Baca Juga: Gus Ipul Gandeng Kemenag Susun Kurikulum Pendidikan Karakter untuk Sekolah Rakyat
Ia memberi gambaran jika setiap tahunnya terdapat 100 Sekolah Rakyat dengan kapasitas seribu siswa yang bisa dibangun, maka selama lima tahun akan ada 500 ribu anak miskin yang menjadi agen perubahan untuk mengubah taraf hidup keluarganya.