Klaim Tukir For All, Kemendiktisaintek Janji Bayar Rapelan Tukin Dosen ASN Sejak Januari

Selasa, 11 Maret 2025 | 13:19 WIB
Klaim Tukir For All, Kemendiktisaintek Janji Bayar Rapelan Tukin Dosen ASN Sejak Januari
Aksi dosen ASN Kemdiktisaintek di depan Patung Kuda, Jakarta, Senin (3/2/2025). [ANTARA/Khaerul Izan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek) menjanjikan akan membayar tunjangan kerja (tukin) 2025 untuk seluruh dosen ASN yang jumlahnya sekitar 80 ribu orang. Janji tersebut disampaikan oleh Menteri Diktisaintek Brian Yuliarto kepada Aliansi Dosen ASN Kementerian Diktisaintek Seluruh Indonesia (Adaksi). 

Anggota Adaksi Esther Sanda Manapa menyampaikan bahwa tukin yang akan dibayarkan itu terhitung dari Januari 2025. 

"Yang akan dibayarkan tidak ada lagi seperti kemarin (hanya sebagian dosen), semua, tukin for all. Artinya seluruh dosen dengan anggaran ditujukan mulai dari 2025 akan dibayarkan, diperhitungkan dari Januari dulu, itu adalah janji langkah pertama," kata Esther usai audiensi di Kantor Diktisaintek, Jakarta, Selasa (11/3/2025).

Sementara itu, mengenai tukin tahun 2020-2024 yang belum pernah dibayarkan, menurut Eshter, ada usaha dari kementerian agar bisa diberikan kepada para dosen.

"Mengenai rapelan, itu akan ada usaha untuk ke sana, ke arah sana. Jadi kami fokus bahwa akan dibayarkan tukin dosen sejak Januari 2025 pada tahun ini," imbuhnya. 

Dosen Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menggelar demonstrasi menuntut pembayaran tunjangan kinerja dosen (Tukin) yang belum dibayarkan sejak 2020, Senin (3/2/2025). [TIMES Indonesia]
Dosen Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menggelar demonstrasi menuntut pembayaran tunjangan kinerja dosen (Tukin) yang belum dibayarkan sejak 2020, Senin (3/2/2025). [TIMES Indonesia]

Esther memaoarkan bahwa dengan anggaran mencapai Rp2,8 triliun, seharusnya 80 ribu dosen ASN bisa mendapatkan tukin 2025. Karena, bila semula tukin diberikan hanya sebagian dosen, atau sekitar 33 ribu orang, dengan tunjangan tertinggi setingkat profesor mendapatkan Rp2 juta, maka anggaran yang dipakai baru Rp660 miliar.

"Lalu yang Rp2,3 triliun lagi itu dikemanakan? Maka itu akan pasti ada kesadaran dari kementerian bahwa ini salah, salah mau memakai sistem skema itu. Maka pasti harus tukin for all," tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Brian juga menekankan bahwa tukin dosen ASN tahun 2025 masih dalam proses dan dipastikan cair pertengahan tahun ini. Dia juga menyampaikan bahwa tidak ada perubahan terkait anggaran tukin yang disediakan Kementerian Keuangan, yakni Rp2,5-2,8 triliun.

"Tukin 2025 sudah diproses, kami harapkan segera setelah update bisa diproses. Tentu sekarang harus sinkronisasi dengan beberapa kementerian. Tapi 2025 sudah ditetapkan akan dicairkan," kata Brian.

Baca Juga: PSI Perorangan Disebut Bisa Bikin Jokowi Ketiban Untung, Asal...

"Kami target Juli-Agustus, tapi sekarang sudah mulai bekerja supaya gak delay. Angka masih di situ (Rp2,5 T), nanti kalau ada perkembangan saya update," imbuhnya.

Sementara itu, terkait tukin tahun 2020-2024 yang sama sekali belum dibayarkan pemerintah, Brian tidak menjawab secara pasti. Dia menyampaikan bahwa kementeriannya lebih dulu fokus terhadap pencairan tukin 2025.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI