"Deportasi Mandiri": Aplikasi Baru Trump Paksa Imigran Ilegal Pilih Pulang Atau Diburu!

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Selasa, 11 Maret 2025 | 06:05 WIB
"Deportasi Mandiri": Aplikasi Baru Trump Paksa Imigran Ilegal Pilih Pulang Atau Diburu!
Donald Trump (Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintahan Trump meluncurkan aplikasi baru pada hari Senin yang akan memungkinkan imigran di Amerika Serikat secara ilegal untuk "mendeportasi diri" daripada menghadapi kemungkinan penangkapan dan penahanan, berdasarkan dorongan deportasi Presiden Donald Trump.

Aplikasi Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS, yang disebut CBP Home, akan menawarkan opsi bagi seseorang untuk memberi tanda "niat untuk pergi," kata badan tersebut.

"Aplikasi CBP Home memberi orang asing opsi untuk pergi sekarang dan mendeportasi diri, sehingga mereka mungkin masih memiliki kesempatan untuk kembali secara legal di masa mendatang dan menjalani impian Amerika," kata Menteri Keamanan Dalam Negeri Kristi Noem dalam sebuah pernyataan.

"Jika mereka tidak melakukannya, kami akan menemukan mereka, kami akan mendeportasi mereka, dan mereka tidak akan pernah kembali."

Donald Trump [Instagram @realdonaldtrump]
Donald Trump [Instagram @realdonaldtrump]

Trump, seorang Republikan, telah berjanji untuk mendeportasi sejumlah besar migran di AS secara ilegal. Jumlah deportasi awal Trump tertinggal dari rata-rata bulanan pada tahun fiskal 2024 di bawah Demokrat Joe Biden, meskipun deportasi Biden mencakup banyak penyeberang perbatasan baru-baru ini.

Pemerintahan Trump telah mengambil langkah-langkah lain yang dapat menekan imigran yang berada di Amerika Serikat secara ilegal untuk meninggalkan negara tersebut.

Peraturan pemerintahan Trump yang akan mulai berlaku pada tanggal 11 April akan mengharuskan orang-orang yang tidak memiliki status legal untuk mendaftar ke pemerintah federal atau menghadapi denda atau hukuman penjara.

CBP Home menggantikan aplikasi yang dikenal sebagai CBP One yang diluncurkan di bawah pemerintahan Biden.

Aplikasi era Biden tersebut menyertakan fitur yang memungkinkan sekitar satu juta migran di Meksiko untuk menjadwalkan janji temu guna meminta izin masuk di perlintasan perbatasan yang sah.

Baca Juga: Fitur Ini Jadi Andalan Gojek di Bulan Ramadan

Partai Republik mengkritik program Biden, dengan mengatakan bahwa program tersebut memfasilitasi migrasi massal ke Amerika Serikat dan tidak memeriksa migran secara memadai.

Trump menutup CBP One beberapa jam setelah menjabat, membuat migran dengan janji temu yang tertunda terlantar dan tidak yakin dengan langkah selanjutnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI