Donald Trump Optimis Pertemuan antara Pejabat AS dan Ukraina yang Akan Digelar di Arab Saudi Berbuah Positif

Bella Suara.Com
Senin, 10 Maret 2025 | 21:55 WIB
Donald Trump Optimis Pertemuan antara Pejabat AS dan Ukraina yang Akan Digelar di Arab Saudi Berbuah Positif
Donald Trump (Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan optimismenya terhadap pertemuan antara pejabat AS dan Ukraina yang akan digelar di Arab Saudi pada Selasa mendatang.

Pembicaraan ini bertujuan untuk menentukan apakah Ukraina bersedia memberikan konsesi material kepada Rusia guna mengakhiri perang yang berkepanjangan.

“Kita akan membuat banyak kemajuan minggu ini,” ujar Trump pada hari Minggu.

Selain membahas kemungkinan kesepakatan damai, agenda pertemuan juga mencakup nasib perjanjian mineral antara Washington dan Kyiv.

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Trump dijadwalkan menandatangani perjanjian tersebut, yang akan memberi akses AS ke sumber daya mineral tertentu di Ukraina. Namun, perjanjian itu batal ditandatangani setelah muncul bentrokan antara kedua pemimpin.

Trump menegaskan bahwa ia tetap berharap Ukraina menandatangani perjanjian mineral dengan jaminan keamanan dari AS.

“Mereka akan menandatangani perjanjian mineral, tetapi saya ingin mereka benar-benar menginginkan perdamaian. Mereka belum menunjukkan itu sejauh yang seharusnya,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Trump juga menyebut bahwa pemerintahannya sedang mempertimbangkan langkah-langkah terkait tarif terhadap Rusia.

Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak khawatir dengan latihan militer gabungan antara Rusia, Tiongkok, dan Iran yang tengah berlangsung.

Baca Juga: Tarif Beijing atas Barang Pertanian AS Mulai Berlaku sebagai Respons Terhadap Kebijakan Trump

Selain itu, Trump mengungkapkan bahwa pemerintahannya baru saja mencabut penangguhan berbagi intelijen dengan Ukraina.

Sebelumnya, Direktur CIA John Ratcliffe mengonfirmasi bahwa AS telah menghentikan pembagian intelijen dengan Kyiv, yang meningkatkan tekanan pada Zelenskyy untuk bekerja sama dalam pembicaraan damai dengan Rusia.

Penangguhan ini sebelumnya dinilai dapat memperburuk posisi Ukraina di medan perang, mengingat intelijen AS sangat berperan dalam mempertahankan diri dari serangan rudal Rusia.

Ketika ditanya apakah akan mempertimbangkan kembali penghentian penangguhan tersebut, Trump menjawab bahwa pihaknya hampir melakukannya.

"Kami hampir melakukannya,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI