Sekolah Rakyat Butuh 60 Ribu Guru, Kurikulum Ada Dua Opsi

Senin, 10 Maret 2025 | 18:46 WIB
Sekolah Rakyat Butuh 60 Ribu Guru, Kurikulum Ada Dua Opsi
Presiden Prabowo Subianto menyebut sekolah rakyat membutuhkan 60 ribu guru. [Suara.com/Novian]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Prabowo Subianto akan menyiapkan 60 ribu guru untuk menjadi tenaga pengajar di Sekolah Rakyat yang akan berbasis asrama. Sejauh ini sudah ada 50 Sekolah Rakyat.

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar atau Cak Imin usai rapat dengan Presiden Prabowo mengenai Sekolah Rakyat di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (10/3/2025).

"Tadi disampaikan 60 ribu guru kebutuhannya," kata Cakm Imin.

Terkait skema perekrutan guru, Imin menyampaikan hal itu masih dalam pembahasan.

"Ya itu nanti kita cari skemanya. Nanti mendistribusikan guru yang sudah ada atau rekrutmen baru. Nanti masih proses yang panjang," kata Imin.

Sementara itu mengenai kurikulum Selolah Rakyat, Cak Imin belum memastikan. Sebab ada dua opsi yang sedang disiapkan.

"Mengenai kurikulumnya memang ada dua skema. Pertama ikuti kurikulum sekolah unggul ya itu berarti pak mendiktisaintek. Tapi juga bisa ikuti kurikulum sekolah yang berlaku sekarang ini," kata dia.

Imin menjelaskan perbedaan antara dua kurikulum tersebut.

"Kalau sekolah unggul kan standar internasional kan. Yang sekolah unggul garuda itu. Tapi kalau Kurikulum kami ya sama dengan yang berlaku di Indonesia saat ini," kata Imin.

Baca Juga: 100 Persen Gratis, Sekolah Rakyat Berbasis Asrama akan Dimulai 3 Bulan Lagi

Sebelumnya Presiden Prabowo Subianto mengalokasikan Rp100 miliar untuk anggaran satu Sekolah Rakyat. Total sejauh ini sudah ada sekitar 50 Sekolah Rakyat berbasis asrama yang siap menerima murid pada tahun ajaran baru.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI