"Sebagai seorang diplomat profesional, saya tidak dapat mempercayai mata maupun telinga saya," katanya, mengklaim bahwa para penguasa tidak pernah menggunakan taktik brutal seperti itu sejak "zaman kuno".
"Dahulu kala, kepala negara yang berkunjung ke suatu tempat akan dipenggal atau dijebloskan ke penjara. Namun, menurut saya, bahkan pada era abad pertengahan, hal itu tidak terjadi," katanya.